Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri pembukaan restoran yang menawarkan aneka hidangan khas Nusantara itu di No. 311 Jinzhai Road Shushan District, Hefei, Anhui, Sabtu.
Restoran yang menempati ruang seluas 400 meter persegi itu memiliki dua koki asal Indonesia dan akan menyajikan 30 jenis masakan Indonesia.
Arief mengatakan Indonesia memiliki setidaknya 5.300 makanan khas dari sekitar 17.000 pulau yang ada di dalam wilayahnya dan kekayaan kuliner itu bisa menjadi penunjang industri wisata.
"Tren kuliner sebagai penunjang pariwisata semakin meningkat," katanya.
Kementerian Pariwisata menjadikan promosi kuliner sebagai bagian dari promosi wisata Indonesia di China, yang dianggap sebagai salah satu pasar wisata potensial bagi Indonesia.
Pemerintah menargetkan jumlah wisatawan asal China yang mengunjungi Indonesia bisa mencapai 2,1 juta orang tahun ini.
Sementara jumlah turis mancanegara yang mengunjungi Indonesia ditargetkan sampai 12 juta orang tahun ini.
"Dan dari jumlah itu sekitar 5,4 juta wisman di antaranya datang untuk menikmati kuliner nusantara," katanya.
Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Asia Pasifik Vinsensius Jemadu sebelumnya mengatakan restoran Indonesia dengan merek Wonderful Indonesia menjadi format baru dalam mempromosikan pariwisata Indonesia.
"Kami memang mengembangkan format baru dalam mempromosikan Wonderful Indonesia satu di antaranya agar lebih permanen dan familiar, membuka Restoran Wonderful Indonesia di Hefei," katanya serta menambahkan pembukaan restoran itu dilakukan bekerja sama dengan investor lokal.
Ia menambahkan Anhui yang berpenduduk 80 juta jiwa, delapan juta orang di antaranya ada di Hefei, merupakan pasar yang cukup potensial untuk produk kuliner Indonesia.
"Sekali mem-branding restoran yang namanya sudah sangat promotif, Indonesia bisa sekaligus promosi masakan khas," katanya.
Jika Restoran Wonderful Indonesia di Hefei sukses memromosikan pariwisata, pemerintah berencana menggandeng lebih banyak investor lokal untuk membuka puluhan restoran serupa di lokasi lain dengan merek yang sama.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
