Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan 11 Paket Kebijakan Ekonomi yang bertujuan membuat Indonesia menjadi negara yang lebih menarik bagi investasi asing,"
Jakarta (ANTARA News) - Paket Kebijakan Ekonomi yang dikeluarkan pemerintah mampu mengikat kerja sama perdagangan dan investasi antara pengusaha Eropa terutama Inggris dengan pengusaha Indonesia senilai 10 miliar dolar AS atau setara dengan Rp130 triliun.

"Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan 11 Paket Kebijakan Ekonomi yang bertujuan membuat Indonesia menjadi negara yang lebih menarik bagi investasi asing," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong dalam siaran pers yang diterima, Jumat.

Sejumlah menteri Kabinet Kerja termasuk Thomas, yang mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Uni Eropa, juga melakukan pertemuan-pertemuan bilateral. Salah satunya pertemuan Indonesia-UK Business Forum yang mempertemukan pengusaha Indonesia dan Inggris.

Pada forum bisnis tersebut, Thomas menjadi panelis bersama-sama dengan Utusan Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia Richard Graham, dan Ketua KADIN Rosan Roeslani. Lebih dari 300 pengusaha hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya perwakilan perusahaan besar Inggris, seperti Jardin Matheson, British Petroleum, HSBC, dan Glaxo Smith Kline.

Pertemuan tersebut dimanfaatkan Thomas untuk menjelaskan prinsip Pemerintah Indonesia di bidang ekonomi, dan menjelaskan bahwa pola hubungan perdagangan internasional tidak lagi mengandalkan perang tarif dan standardisasi.

"Prinsip Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi adalah keterbukaan dan kompetisi. Tinggalkan pola hubungan perdagangan internasional abad 21 yang hanya tentang tarif dan standar, kini saatnya hubungan perdagangan yang lebih komprehensif," kata Thomas.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) pada lima tahun terakhir pada 2011-2015 menunjukkan total nilai perdagangan Indonesia-Inggris turun sekitar 5,8 persen per tahun. Kendati demikian, neraca perdagangan Indonesia dengan Inggris pada periode waktu yang sama menunjukkan surplus untuk Indonesia, dengan pertumbuhan 14,6 persen.

Sementara itu, ekspor Indonesia ke Inggris masih didominasi produk sepatu/alas kaki, produk kayu, kopi, permesinan, dan udang. Sedangkan impor Indonesia dari Inggris antara lain obat-obatan, pipa, komponen pesawat terbang, scrap aluminium, dan parfum.

Dari sisi penanaman modal asing, nilai realisasi investasi Inggris di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada 2015, nilai investasi Inggris mencapai 503,2 juta dolar AS, turun dibandingkan tahun 2014 sebesar 1,6 miliar dolar AS. Investasi Inggris adalah peringkat ke-10 terbesar bagi Indonesia pada tahun 2015.

Pada kunjungan kerja tersebut, Thomas juga menjadi moderator pada pertemuan sektor finansial dengan pembicara Menteri Keuangan dan Gubernur BI yang dihadiri petinggi 24 perusahaan finansial terkemuka Inggris. Diantaranya dari Goldman Sachs, J.P. Morgan Assets, TheCityUK, Schroders, dan lain-lain. Pertemuan ini membicarakan kebijakan fiskal dan moneter Indonesia.

Selama kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Inggris, Thomas turut mendampingi Presiden melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pejabat tinggi negara, kalangan bisnis, maupun media. Selain itu juga dalam International Maritime Organization pada sidang Marine Environment Protection Committee yang dihadiri sekitar 400 peserta dari 171 negara anggota.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016