Perbaikan itu butuh syarat, yaitu pendanaan dan pola rekrutmen yang baik ..."Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) Eddy Soeparno di Konferensi Internasional Partai Politik Asia (ICAPP) menegaskan bahwa partai politik bukan hanya sekadar menjadi mesin elektoral namun harus menjadi wadah untuk melahirkan gagasan dan pemimpin dalam era demokrasi.
"Parpol jangan hanya sekadar menjadi mesin elektoral, namun sesungguhnya wadah melahirkan gagasan ide dan pemimpin baru bukan hanya memunculkan kandidat di pemilu," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, apabila hal tersebut bisa dilaksanakan, maka konsolidasi dan masa depan demokrasi akan semakin baik karena adanya proses ke arah perbaikan.
Edy mengatakan bahwa perbaikan itu membutuhkan syarat, yaitu pendanaan dan pola rekrutmen yang baik sehingga menghasilkan kader yang memiliki komitmen.
"Perbaikan itu butuh syarat, yaitu pendanaan dan pola rekrutmen yang baik dan kader yang memiliki komitmen menjadi politikus untuk memperjuangkan konstituen," ujarnya.
Dia menjelaskan, perkembangan demokrasi di Indonesia selama era reformasi, parpol memainkan peran penting sebagai pilar demokrasi.
Selain itu, menurut dia, Indonesia mampu melewati beberapa pemilu dengan baik dengan pelaksanaan 269 Pilkada serentak di 2015 dengan baik.
"Hal itu menjadikan Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar di dunia dan kita bisa melampauinya dengan berhasil," katanya.
Namun, dia menyadari dalam prosesnya memang ada kendala seperti malapetaka yang menimpa parpol dan politikusnya seperti penyalahgunaan wewenang, korupsi dan kasus narkoba.
Hal itu, ditambahkannya, perlu dibenahi melalui perbaikan pengaderan dan rekrutmen termasuk masalah pendanaan parpol yang masih rendah karena memengaruhi pola rekrutmen dan pendidikan parpol untuk mendidik kadernya.
Konferensi Internasional Partai Politik Asia (the International Conference of Asian Political Parties/ICAPP) adalah forum antar-parpol di kawasan Asia dan Pasifik yang didirikan di Manila, Filipina, pada September 2000.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016