Pangkalpinang (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai peredaran narkoba dalam bentuk permen dan coklat yang mengincar anak-anak di bawah umur.

"Kami imbau masyarakat untuk mengawasi anak-anaknya untuk tidak jajan sembarangan. karena saat ini berbagai macam cara di lakukan oleh mafia narkoba dalam menjalankan bisnis haramnya, mulai dari merubah bentuk dan juga konsumennya," kata Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Abdul Munim, Selasa.

Ia mengatakan, saat ini di kota-kota besar sudah mulai beredar narkoba dalam bentuk permen dan coklat yang di jual di sekolah-sekolah, di mana sasarannya adalah anak-anak SD yang masih polos dan tidak mengetahui apa-apa tentang narkoba.

"Sangat sulit membedakan antara permen asli dengan permen yang telah dimasukan narkoba. Kita bisa mengetahuinya setelah anak yang mengkonsumsi permen narkoba tersebut tingkah laku sehari-harinya berubah, misalnya dari anak yang dulunya periang menjadi pendiam dan juga bisa dilihat dari meningkatnya secara drastis uang belanja pada anak tersebut," katanya.

Dikatakannya, adapun modus yang digunakan oleh pengedar narkoba adalah dengan cara memberikan secara gratis kepada anak tersebut. Setelah anak-anak mulai ketagihan mulai diajarkan untuk mengambil barang orang tuanya.

"Saat ketagihan inilah, si penjual narkoba memberitahukan kepada anak itu untuk mengambil barang berharga orang tuannya untuk ditukarkan dengan permen atau cokelat narkoba," ujarnya.

Ia menyebutkan, bahaya narkoba saat ini sudah pada tingkat yang sangat parah, konsumen mereka bukan lagi orang-orang kaya dan juga orang dewasa melainkan anak-anak SD usia dini.

"Untuk itu dihimbau kepada para orang tua agar selalu memproteksi dan juga memperhatikan perilaku serta lingkungan anak-anaknya. Para guru yang hampir setiap hari berinteraksi dengan murid-muridnya agar selalu mengawasi setiap tingkah laku yang aneh-aneh yang di lakukan oleh muridnya. Orang asing atau para pedagang yang masuk ke sekolah mereka pun harus selalu dipantau dan diawasi," katanya.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016