Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menggarap penanggulangan darurat banjir di dua lokasi perumahan warga pascaluapan Kali Bekasi pada Kamis (21/4).

"Saat ini yang sedang kami kerjakan berada di Perumahan Pondokgede Permai, Kecamatan Jatiasih, dan di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara," kata Staf Ahli Wali Kota Bekasi Bidang Pembangunan M Ridwan di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, upaya penanganan banjir di Perumahan PGP dilakukan pihaknya bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Penanganan yang dilakukan di lokasi itu masih difokuskan di RW08 yang menjadi titik terparah banjir dengan ketinggian mencapai 4 meter.

Penanganan dilakuakn dengan memasang beronjong berupa batu kali yang diikat kawat dan ditempatkan di sepanjang tanggul kali yang jebol sepanjang 20 meter.

"Diperkirakan pekan ini proyek tersebut kelar," katanya.

Sementara penanganan di sekitar Kelurahan Teluk Pucung dilakukan di sekitar Jembatan Teluk Pucung Kali Bekasi melalui pemulihan tanggul yang retak dan amblas.

"Dari 300 meter proyek penguatan tanggul, saat ini yang baru selesai sekitar 100 meter. Sisanya masih kita kerjakan," katanya.

Dikatakan Ridwan, pihaknya juga menyediakan ribuan karung untuk mengevakuasi lumpur dan sampah yang ditinggalkan banjir di lokasi tersebut.

Di kedua lokasi penanggulangan banjir tersebut pihaknya menerjunkan tiga armada pemadam kebakaran untuk menyemprot lumpur dan sejumlah truk tanki air dari PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi.

Dikatakan Ridwan, kedua lokasi tersebut merupakan penanganan prioritas pihaknya.

"Bukan berarti lokasi lain di sepanjangan bantaran Kali Bekasi tidak kita tangani. Saat ini petugas Damkar maupun truk tanki tetap kita kirim ke sejumlah kawasan banjir lainnya seperti Pondok Mitra Lestari, Perumahan PPA, dan lainnya," katanya.

Pantauan di lokasi melaporkan, aktivitas masyarakat korban banjir di kedua lokasi itu mulai berangsur pulih, namun tidak demikian dengan sejumlah tempat usaha yang hingga kini masih tutup.

Kegiatan belajar mengajar di SDN V Jatirasa Perumahan PGP mulai berjalan normal meski lumpur dan debu masih menempel di sejumlah sudut sekolah.

Sejumlah jalan lingkungan di lokasi tersebut yang semula terputus akibat banjir, kini sudah mulai dilintasi pengendara yang melakukan perjalanan kerja.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016