Malang (ANTARA News) - Empat dosen Universitas Brawijaya Malang, masing-masing Dr Sucipto (FTP), Masud Effendi (FTP), Dr Herman Tolle (Filkom), dan Aryo Pinandito, menciptakan aplikasi "tracking" kuliner tersertifikasi halal berbasis android.

Menurut penggagas aplikasi tracking kuliner berbasis android tersebut, Dr Sucipto di Malang, Jawa Timur, Sabtu, aplikasi tersebut diciptakan untuk mendukung islamic tourism yang sudah mulai menjadi trendsetter di kalangan wisatawan internasional.

"Pembuatan aplikasi ini dilatarbelakangi adanya kegelisahan dari wisatawan yang ingin mendapatkan produk tersertifikasi halal di sejumlah daerah. Wisatawan mengalami kesulitan karena beberapa informasi terkait produk tersertifikasi halal sulit didapatkan," katanya.

Oleh karena itu, katanya, dirinya bersama tiga rekannya mulai berpikir dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi seperti saat ini, bisa mengumpulkan beberapa informasi terkait produk-produk yang diinginkan mulai dari kuliner, tempat wisata, dan penginapan.

Prinsipnya, di dalam aplikasi tracking tersebut, masyarakat bisa mengenali produknya apa, posisinya dimana. Produk tertentu yang diinginkan diidentifikasi mulai dari tempat wisata, kuliner, dan peta perjalanannya.

Ia mengemukakan proses pembuatan aplikasi tracking halal sudah dilakukan sejak dua tahun lalu dimulai dengan riset dengan mahasiswa. Namun, dalam pembuatannya masih terus disempurnakan terutama tampilannya. "Saat ini pun masih dalam tahap penyempurnaan," ujarnya.

Kondisi sekarang, katanya, kira-kira kurang 30 persen lagi penyempurnannya. Sucipto masih ingin perbaiki agar tampilannya lebih bagus dan mudah digunakan oleh konsumen. Meskipun belum sempurna dan masih berbentuk prototype, aplikasi tersebut sudah bisa difungsikan.

Secara fungsi, ujarnya, sebenarnya sudah bisa digunakan sebagai panduan wisatawan, misalnya para wisatawan bersangkutan ingin mencari oleh-oleh kripik tempe tersertifikasi halal di Malang, lokasinya dimana saja, berapa jaraknya. Aplikasi tersebut sudah mulai dapat difungsikan, namun masih perlu ada perbaikan terutama dalam hal tampilan.

"Karena itu, kami juga melakukan beberapa riset penerimaan program aplikasi ke calon konsumen, Usaha Kecil Menengah (UKM), pengusaha wisata, dan para ahli. Dari riset ini diharapkan, kendala tampilan yang masih kurang bagus segera teratasi," kata Sucipto.

Lebih lanjut, Sucipto mengatakan dengan aplikasi navigasi, wisatawan dapat melihat peta lokasi, rute perjalanan, produk, dan harga produk yang diinginkan. Dalam menggunakan aplikasi tersebut, pengunjung hanya memasukkan nama produk yang diinginkan dan secara otomatis navigasi langsung mengarahkan ke tempat tujuan.

Aplikasi Tracking Kuliner Tersertifikasi Halal diisi dengan data objek tujuan wisata, kuliner, masjid, hotel, dengan data koordinat tempat, sejarah, jenis produk, golongan produk di Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, dan Kota Kediri.

Output yang ingin dihasilkan dari pembuatan aplikasi tersebut, menurut Sucipto adalah terpenuhinya informasi bagi wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016