Jakarta (ANTARA News) - Ribuan buruh dari seluruh wilayah Jabodetabek memadati kawasan Gelora Bung karno, Jakarta dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada Minggu (1/5).

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal di Jakarta, Minggu mengatakan total buruh yang berpartisipasi berjumlah 100.000 buruh yang tergabung dalam berbagai serikat pekerja.

"Buruh yang turut berpartisipasi mulai dari aksi di Istana, GBK (Gelora Bung Karno) dan DPR hampir 100.000," katanya.

Said mengatakan sejumlah buruh juga tersebar di beberapa titik untuk melakukan aksinya dari pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB.

"Aksi dilakukan hari ini saja, dan besok tidak ada rencana aksi lagi," katanya.

Salah seorang buruh dari Bandung, Asep Kusnadi, saat ditemui di kawasan Stadion Gelora Bung Karno mengatakan dirinya mengikuti aksi tersebut agar kesejahteraan buruh bisa meningkat.

"Sudah disampaikan oleh Presiden KSPI bahwa ada lima tuntutan, yang paling penting bagi kami itu menolak upah murah," katanya.

Asep yang bekerja di CV Sungai Indah tersebut juga meminta penghapusan sisten tenaga kerja kontrak atau "outsourcing" serta pencabutan Peraturan pemerintah Nomor 79 tahun 2015 Tentang Pengupahan.

Ditemui terpisah, Herman Suryana, buruh asalah Tangerang, menyampaikan hal yang sama agar pemerintah lebih memperhatikan nasib buruh.

"Agar buruh kebih sejahtera dan tidak ditindas, tolak upah murah dan jaminan kesehatan serta pendidikan bagi buruh," kata pria yang bekerja di perusahaan garmen tersebut.

Hal senada juga disampaikan Neneng Diana menuntut kenaikan upah dan penghapusan "outsorcing".

Aksi buruh pada hari ini, Minggu (1/5) dilakukan di beberapa titik di Jakarta, mulai dari Bundaran Hotel Indonesia, mengarak ke Istana Negara, kemudian di Stadion Gelora Bung Karno dan Gedung MPR/DPR.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016