Denpasar (ANTARA News) - Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Bali, menerima jenazah Amokrane Sabet (49), pria warga negara Prancis yang ditembak mati polisi karena disebut melawan saat ditangkap.

Pantauan Antara, di RSUP Sanglah, Senin, jenazah Amokrane yang merupakan petarung seni bela diri itu  dibawa ke kamar jenazah rumah sakit setempat sekitar Pukul 14.00 Wita.

"Tunggu ya, jenazah Amokrane Sabet baru kita terima dan belum kita visum," kata dr Dudut Rustiyadi, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, di Denpasar.

Di depan ruang instalasi Forensik RSUP, terlihat enam anggota kepolisian berjaga-jaga, dan tampak sejumlah media menanti keterangan pers dari dokter forensik yang masih melakukan visum terhadap jenazah warga Prancis itu.

Hingga saat ini, kondisi keamanan di depan ruangan instalasi forensik RSUP sanglah masih nampak kondusif.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Amokrane Sabet sempat melakukan perlawanan saat hendak ditangkap kepolisian di Banjar Tegal Gundul, Tibubeneng, Kuta utara.

Saat hendak ditangkap paksa, Amokrane sempat menusuk seorang anggota kepolisian Polsek Kuta Utara, A.A Putu Sudianta, sehingga polisi menembak Amokrane hingga tewas di lokasi kejadian.

Akibat peristiwa itu, seorang anggota kepolisian ikut tewas dalam penangkapan Amokrane itu.

Hingga saat ini, jenazah polisi dan Amokrane Sabet masih dititipkan di ruang jenazah Instalasi Forensik RSUP Sanglah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pewarta: I Made Surya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016