Jakarta (ANTARA News) - Petinju Inggris Amir Khan memicu tawa terbahak-bahak pengunjung menjelang perebutan gelar juara dunia kelas menengah WBC menghadapi petinju Meksiko Saul "Canelo" Alvarez Minggu pagi WIB nanti ketika dia mengolok-olok calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump.

"Anda tak akan tahu, ini bisa jadi pertarungan terakhir bagi saya dan Canelo di sini, itu jika Donald Trump menjadi presiden, oleh karena itu...," kata Khan tanpa melanjutkan kalimatnya dalam jumpa pers di MGM Grand, Las Vegas.

Semua orang yang berada di ruangan mendadak tertawa, bertepuk tangan dan bersiul panjang.

Khan, petinju muslim dari Inggris memiliki rekor 46-1-1 termasuk 32 kemenangan KO.

Khan melontarkan komentarnya itu pada hari yang sama ketika Trump menjadi satu-satunya bakal calon presiden Republik yang masih bertahan, setelah penantang satu-satunya John Kasich mengakhiri pencalonannya.

Trump membuat partainya sendiri kegerahan karena kebijakan dan kalimatnya yang agresif seperti janjinya membuat tembok besar di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, mendeportasi 11 juta imigrab ilegal dan melarang kaum muslim masuk AS.

Setelah bercanda, Khan berubah serius saat membahas pertemuannya dengan Alvarez dengan menjanjikan pertarungan terbaik dari Amir Khan.

"Canelo itu orang yang tangguh, dia kuat namun kami harus siap untuk apa pun yang dia bawa ke ring," kata petinju berusia 29 tahun yang bekas juara dunia dua kali, seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016