kami ini penggiat sastra dan kami ingin memandang segala sesuatu dengan sangat berimbang dan adil, dalam arti tidak ada yang dirugikan
Jakarta (ANTARA News) - Sempat menuai protes dalam penyelengaraannya dan terganjal masalah perijinan, ASEAN Literary Festival (ALF) 2016 tetap diselenggarakan.

"Kami pada intinya akan tetap melaksanakan acara ini," kata External Manager Relationship ALF 2016, Ihsan, kepada ANTARA News, Kamis.

Dituding beraroma komunis, Ihsan menjelaskan isu itu beredar karena salah satu program ALF adalah membahas isu 1965.

"Tapi yang perlu kami tekankan bahwa kami ini penggiat sastra dan kami ingin memandang segala sesuatu dengan sangat berimbang dan adil, dalam arti tidak ada yang dirugikan dalam hal ini," kata dia.

"Seperti program kami yang lain, 65 ini kami bahas lewat berdiskusi, berdialog dengan penulis baik dari dalam maupun luar negeri, bagaimana pandangan mereka masing-masing terkait isu tersebut. Artinya, di sini kami tidak ingin mendeskriditkan kaum tertentu," sambung dia.

Meski demikian, Ihsan menyadari isu itu masih sangat sensitif.

"Tapi di sini karena salah satu dari fungsi sastra itu sendiri, kami ingin mencari kebenaran, itu tentu bukan dengan berdiam diri, makanya kami berdiskusi di sini," ujar dia.

ALF dilaksanakan empat hari pada 5-8 Mei 2016. Lokasi pembukaan akan menggunakan Teater Jakarta, pada hari kedua sampai keempat di Teater Kecil, dan akan menggunakan enam venue di kompleks TIM.

ALF terancam batal karena adanya kesalahpahaman antara penyelenggara, pemilik gedung dan pihak keamanan.

"Awalnya mereka mengajukan proposal tidak menghadirkan tamu asing di proposal awal, tapi ternyata keynote speech-nya dari asing, dari situlah disuruh melengkapi, bukan dicabut, di-pending," kata Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Roma Hutajulu.

Hal senada disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto yang datang ke lokasi untuk pengawasan.

"Missed masalah persyaratan ijin, kan polisi berwenang mengeluarkan ijin keramaian, ada hal-hal yang memang harus diselesaikan, nah sekarang sudah selesai, lanjutkan," ujar dia.

AKBP Roma Hutajulu mengaku telah menyiagakan pasukan dari Polres dan Polda sebanyak satu kompi atau sekitar 160 orang.

"Kami tetap melakukan kemananan selama acara berlangsung, baik di ring satu dalam, maupun di ring luar untuk mengantisipasi adanya aksi-aksi penolakan," kata dia.

Penyelenggara kini tengah bersiap menggelar acara di mana sejumlah petugas memasukkan barang untuk memulai persiapan.

"Beberapa jam yang lalu memang sempat dihentikan, namun sekarang kami sudah diperbolehkan kembali untuk memulai kegiatan," ujar Ihsan.


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016