Makassar (ANTARA News) - Para pemain PSM Makassar akan menggunakan pita hitam dalam pertandingan menghadapi Persela Lamongan di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoangin Makassar hari ini, sebagai bentuk bela sungkawa atas meninggalnya salah satu legenda PSM Makassar Saleh Bahang.

Direktur Klub PSM, Sumirlan di Makassar, Sabtu, mengatakan Saleh Bahang yang meninggal dunia pada Rabu (4/5), sekitar pukul 15.00 Wita di RS TNI-AD Pelamonia Makassar itu memang merupakan sosok bersahaja dan sebagai panutan pemain.

"Ini sebagai bentuk bela sungkawa atas almarhum. Kami tentunya berharap amal ibadah almarhum bisa diterima Allah SWT," katanya.

Saleh Bahang merupakan mantan kiper PSM era perserikatan dan galatama. Legenda PSM ini juga sempat menjadi asisten pelatih PSM Makassar tahun 1992, saat Syamsuddin Umar menjabat sebagai pelatih kepala.

Adapun prestasi terbaik yang diraih sebagai asisten pelatih yakni tampil menjadi juara perserikatan tahun 1992 dibawah kepemimpinan Nurdin Halid.

"Kita juga akan melakukan hening cipta untuk almarhum sebelum pertandingan. Kami juga berharap pertandingan nanti bisa berjalan sukses dan lancar," jelasnya.

Sementara itu, Panitia Pelaksana pertandingan PSM memutuskan menggunakan tiket gelang sebagai upaya mengantisipasi praktek pemalsuan yang merugikan manajemen sepanjang pagelaran Torabika Soccer Championship (ISC) 2016.

Media Officer PSM, Ramli Manong, sekaligus berharap agar para penonton atau pencinta PSM untuk bisa ikut berpartisipasi dalam menjaga kemungkinan pemalsuan tiket yang tentunya akan berugikan tim PSM sendiri kedepan.

"Untuk tiket dalam bentuk gelang ini memang baru pertama kalinya kita lakukan. Ini memang merupakan bagian dari kekhawatiran dan pengalaman kita yang rutin mengalami kerugian akibat beredarnya tiket palsu," jelasnya.

Untuk tiket dalam bentuk gelang ini, kata dia, memang dinilai akan sulit dipalsukan. Sebab gelang ini hanya untuk dipergunakan sekali dalam pertandingan.

Tiket gelang ini juga akan memiliki kekhasan yakni jika ditari maka akan kendur dan tidak akan bisa kembali kebnetuk semula. Artinya jika sudah diamankan atau diperiksa pihak panitia di gerbang pintu maka tentunya tidak bisa lagi digunakan karena bentuknya yang sudah tidak rapi.

Ia menjelaskan, tiket ini bahannya bisa melar seperti karet namun tidak mudah putus serta tidak luntur saat terkena air atau hanya kendor.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016