Jakarta (ANTARA News) - Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis, mengimbau masyarakat agar tidak melakukan politik "bar-bar"‎ atau kotor sebagai jalan untuk meraih kekuasaan pada Pilkada DKI 2017. 

Margarito mengatakan demikian menyusul penyiraman cat ke mobil Mercedez Benz ‎milik Yusril Ihza Mahendra yang sedang menghadiri syukuran warga Bidaracina atas gugatan di PTUN, Rabu pekan lalu.

"Kalau kritik dibalas dengan aksi teror dan sikap tidak beradab itu namanya politik bar-bar. Janganlah elit menciptakan politik bar-bar," kata Margarito dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Margarito menambahkan Yusril memang telah memaafkan pelaku serta tidak melaporkan aksi jahat itu ke pihak berwajib.  Namun, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melupakan aksi penyiraman cat yang dianggap sebagai tindakan kerdil dan pengecut.

"Saya pastikan pelaku teror itu adalah pihak-pihak yang jiwanya kerdil dan tidak siap berkompetisi secara sehat," tegas Margarito. 

Margarito yakin kejadian yang dialami Yusril berkaitan dengan kritiknya, terutama soal penggusuran. 

Yusril yang menjadi kuasa hukum masyarakat Bidaracina, Jakarta Timur serta kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, memang kerap tampil untuk membela masyarakat dari penggusuran. Namun, Margarito menyesalkan sikap kritis itu membuat Yusril jadi sasaran penyiraman cat.

"Mestinya sikap kritik Yusril dihadapi dengan argumentasi hukum," tegas Margarito.

Yusril Izha Mahendra merupakan bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang menyatakan maju dalam Pilkada 2017 untuk bersaing dengan Basuki Tjahaja Purnama.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016