Saya ingin bandara baru direncanakan dengan matang, tentu saja tidak untuk 5-10 tahun yang akan datang tapi kalau bisa untuk 30-50 tahun yang akan datang,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar Bandara Kulon Progo sebagai pengganti Bandara Adi Sutjipto di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat beroperasi selama 30-50 tahun.

"Saya ingin bandara baru direncanakan dengan matang, tentu saja tidak untuk 5-10 tahun yang akan datang tapi kalau bisa untuk 30-50 tahun yang akan datang," kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat terbatas membahas rencana pembangunan Bandara Kulon Progo di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Presiden Jokowi juga menginginkan bandara itu terintegrasi dengan moda transportasi lainnya yaitu angkutan bus dan kereta api.

Senin sore Presiden Jokowi dan sejumlah menteri termasuk Gunernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menggelar ratas membahas rencana pembangunan Bandara Kulon Progo.

"Bandara Adisutjipto saat ini melayani 3,5 juta orang penumpang per tahun padahal kapasitasnya hanya 1,5 juta penumpang per tahun," kata Jokowi.

Ia menyebutkan peningkatan kapasita bandara itu akan memberikan dampak dan nilai tambah kepada perekonomian daerah khususnya DIY.

"Saya mendengar bahwa rencana pembangunan Bandara di Kulon Progo sudah sejak lama, sudah banyak yang menunggu-nunggu, tapi di lapangan belum dimulai pengerjaannya," katanya.

Oleh karena itu, ia ingin mendengar paparan sampai sejauh mana perkembangannya mengenai rencana pembangunan bandara itu termasuk kendala yang dihadapi di lapangan.

"Kita ingin bergerak cepat menyelesaikan masalah yang ada dalam pembangunan infrstruktur. Dan kita tidak ingin menunda-nunda karena kita telah teritnggal jauh dalam bidang infrastruktur dibanding negara-negara lain," katanya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada Gubernur DIY dan Menhub Ignasius Jonan memaparkan rencana pembangunan Bandara Kulon Progo tersebut.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016