Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Kamis pagi, naik 10 poin menjadi Rp9.205/9.210 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.215/9.225, karena pelaku berspekulasi melepas dolar AS. Analis Valas PT Bank Niaga Tbk, Noel Chandra di Jakarta, mengatakan pelaku lokal melepas dolar AS untuk mencari untung, setelah beberapa hari menguat, namun spekulasi lepas mata uang asing itu relatif dalam jumlah yang tidak besar. Aksi lepas dolar AS itu belum didukung oleh Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar membeli rupiah dan melepas dolar AS, setelah pasar saham regional dan bursa AS merosot tajam, katanya. Rupiah, menurut dia, seharusnya bisa menguat lebih besar lagi, namun agak tertahan oleh melemahnya yen terhadap dolar AS, meski ada kekhawatiran dari para investor asing atas pertumbuhan ekonomi AS yang melambat. Dolar AS terhadap yen naik menjadi 117,20 dari sebelumnya 117,05 dan euro menguat jadi 154,95 yen. "Kami optimis rupiah akan tetap menguat pada penutupan sore nanti, yang didukung dengan membaiknya pasar saham regional akibat membaiknya bursa AS," katanya. Noel Chandra lebih lanjut mengemukakan rupiah diperkirakan akan bisa kembali mendekati level Rp9.100 per dolar AS, apabila BI melepas dolar AS dalam jumlah yang besar untuk mendukung pergerakan mata uang lokal itu. Apabila BI memiliki cadangan devisa yang cukup besar dan mempunyai peranan penting dalam menstabilkan rupiah yang akhir-akhir ini terpuruk, katanya. Apalagi, menurut dia, otoritas moneter juga optimis bahwa rupiah akan kembali menguat yang didukung oleh membaiknya laju inflasi Maret 2007 yang diharapkan akan lebih rendah dibanding inflasi Februari. Upaya itu juga harus didukung oleh bangkitnya sektor riil, sehingga pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin membaik, ucapnya. Ia mengatakan, apabila kondisi pasar seperti ini berlanjut dengan aksi lepas dolar AS oleh pelaku lokal, maka dperkirakan rupiah akan bisa mencapai Rp9.200 per dolar AS. Apalagi sejumlah pasar saham Asia seperti indeks Nikkei naik 0,67 persen, indeks Kospi, Korea Selatan menguat 0,67 persen dan indeks SP/ASX 200, Australia melonjak 1,21 persen, maka pasar optimis masih mendukung pergerakan rupiah, katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007