Islamabad, Pakistan (ANTARA News) - Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif akan berbicara kepada parlemen guna menjawab pertanyaan wakil rakyat mengenai bocoran dokumen Panama Papers yang mengaitkan keluarganya dengan asset offshore. Sharif terpaksa menempuh langkah ini setelah oposisi melancarkan protes dengan "walk-out" dari majelis.

Bocoran dokumen dari firma hukum Panama Mossack Fonseca itu bulan lalu menyingkapkan bahwa dua putera Sharif --Hassan dan Hussain, serta anak perempuannya Maryam, memiliki paling sedikit tiga perusahaan induk offshore yang tercatat di Kepulauan British Virgin.

Sharif dan keluarganya berulang kali membantah telah melanggar hukum dengan menyatakan asset yang disebut dalam Panama Papers itu secara legal didapatkan dari jejering bisnis keluarga dan industri di Pakistan, Arab Saudi dan lainnya.

Kubu oposisi memboikot Senat dan Majelis Nasional pada Senin dan Selasa dengan menuntut perdana menteri datang ke parlemen untuk menjawab pertanyaan mereka.

"Perdana Menteri akan hadir di parlemen Jumat dan menjawab sebuah tuduhan," kata Menteri Informasi Pervez Rashid kepada parlemen, seraya mengatakan Sharif tidak bisa menghadiri sidang sebelumnya karena lawatan resmi ke Tajikistan.

Pemimpin kubu oposisi di Majelis Nasional, Khursheed Shah, menyambut kabar ini dengan menyatakan oposisi akan terus memboikot setelah itu.

"Kami tidak menginginkan konfrontasi apa pun, namun PM mesti jelas posisinya dan membuat parlemen percaya menyangkut asset dan rincian pajaknya," kata dia kepada wartawan.

Sementara itu politisi Imran Khan mengancam akan melancarkan demonstrasi jalanan menentang Sharif, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016