Jakarta (ANTARA News) - Indeks Penjualan Riil atau eceran yang mengindikasikan pergerakan Produk Domestik Bruto dari sisi konsumsi swasta pada Maret 2016 tumbuh 11,6 persen dibanding Maret 2015, dan secara bulanan juga meningkat 3,5 persen dibanding Februari 2016.

Pertumbuhan penjualan terjadi pada beberapa kelompok komoditas dengan pertumbuhan terbesar pada kelompok suku cadang dan aksesoris, kemudian diikuti kelompok perlengkapan rumah tangga, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam publikasi survei penjualan eceran BI di Jakarta, Rabu.

"Secara regional, pertumbuhan penjualan eceran tertinggi terjadi di Bandung sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di Banjarmasin," ujarnya.

Pertumbuhan Indeks Penjualan Riil Maret itu secara tahunan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahunan pada Februari 2016 sebesar 10,6 persen.

Sejalan dengan indikasi pertumbuhan konsumsi swasta pada Maret 2016, data Badan Pusat Statistik juga menunjukkan pada Maret 2016 terjadi inflasi 0,19 persen, setelah deflasi pada Januari dan Februari 2016.

Meskipun tumbuh positif pada Maret 2016, Bank Sentral memprediksi penjualan eceran pada April 2016 akan tetap tumbuh namun melambat menjadi 11,3 persen, dari 11,6 persen.

Kontribusi terbesar perlambatan pertumbuhan itu, kata Tirta, diperkirakan berasal dari penjualan komoditas peralatan informasi dan komunikasi yang hanya tumbuh 30,9 persen dari 33,9 persen di Maret 2016.

Selain itu, pada April 2016 juga diperkirakan masih terjadinya kontraksi penjualan komoditas Bahan Bakar Minyak yang melambat sebesar 14,8 persen dan penjualan barang lainnya melambat jadi 13,5 persen yang didorong oleh komoditas sandang.

Survei BI juga mengindikasikan terjadinya tekanan kenaikan harga pada Juni 2016 yang diperkirakan meningkat seiring naiknya permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan.

"Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang tercatat sebesar 139,7 lebih tinggi dari 128,4 pada bulan sebelumnya. Namun demikian, tekanan kenaikan harga secara umum masih dalam tren menurun," kata Tirta.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016