Bandung (ANTARA News) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Jawa Barat akan memeriksa kesehatan 900 satwa koleksi Kebun Binatang Bandung setelah satu gajah sumatera kebun binatang milik Yayasan Margasatwa Tamansari itu mati karena sakit dan tak terawat pada Rabu (11/5).

"Akan kami lakukan karena takutnya ada virus menyebar ke tempat lainnya. Terlebih di sini masih ada tiga gajah lainnya yang hidup dan jangan sampai yang ada ini ikut (sakit) juga," kata Kepala BBKSDA Jawa Barat Sylvana Ratina di Bandung, Kamis.

BBKSDA Jawa Barat, menurut dia, juga akan menurunkan petugasnya untuk memonitor kondisi kebun binatang dan satwa koleksinya selama 30 hari.

"Petugas ini akan stand by selama 30 hari ke depan, untuk melihat apakah pengelola melakukan perbaikan-perbaikan pasca-kejadian ini. Kami berikan kesempatan kepada pihak pengelola," kata Sylvana.

Kepala Balai Pengujian dan Penyelidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Jawa Barat Sri Mujiarti Ningsih mengatakan petugasnya telah mengambi sampel darah dari tiga gajah lain yang di Kebun Binatang Bandung untuk diperiksa.

"Sampel darah tiga gajah lainnya akan kami teliti di laboratorium Rumah Sakit Hewan Jawa Barat Cikole," kata dia.

Ia menambahkan untuk sementara pengunjung Kebun Binatang Bandung tidak diperkenankan mendekati tempat gajah sumatera bernama Yani mati.

"Kandang gajah pun untuk sementara kami tutup," katanya.


Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016