Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga menyambut gembira pencabutan sanksi FIFA bagi persepakbolaan nasional yang diputuskan pada Kongres FIFA, di Mexico, Jumat malam waktu Indonesia (13/5).

"Pemerintah tentu saja menyambut gembira, dan berharap keputusan itu dapat mendorong persepakbolaan nasional lebih baik khususnya dari aspek pembenahan tata kelola organisasi, pembinaan usia diri serta transparansi," kata Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto, di Jakarta, Sabtu.

Tidak hanya pembenahan tata kelola organisasi, dia berharap pencabutan sanksi FIFA itu mampu memperbaiki hubungan semua pemangku kepentingan terkait persepakbolaan nasional.

Menurut dia, pencabutan sanksi FIFA ini terjadi tidak lepas dari kondusifnya hubungan Indonesia dengan federasi sepak bola dunia yang dipimpin Gianni Infantino itu. Bahkan komunikasi yang dibangun berjalan dengan baik termasuk pengiriman delegasi Indonesia ke FIFA.

Sebelumnya, dengan membawa agenda jelas, dua delegasi Indonesia yaitu Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, dan Ketua Tim ad-hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar, akhirnya bisa diterima FIFA, di Swiss, 26 April dengan agenda utama menjelaskan permasalahan sepak bola nasional.

"Tentu saja keputusan FIFA terhadap Indonesia ini tidak lepas juga dari kontribusi positif PSSI melalui delegasinya yang menghadiri Kongres FIFA di Mexico untuk memperjuangkan masalah ini," kata Broto. 

Dengan adanya pencabutan sanksi FIFA bisa dipastikan Indonesia tidak lagi dikucilkan dalam persepakbolaan internasional. 

Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Youth Games 2017 dan Asian Games 2018 yang salah satu olahraga yang dipertandingkan adalah sepak bola. 

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016