Jakarta (ANTARA News) - Siswa-siswi SMA Negeri 1 Klaten, Jawa Tengah merayakan kelulusan murid kelas 12 dengan menggelar pentas drama tradisional ketoprak berbahasa Inggris.

Melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu disebutkan pentas ketoprak yang digelar di sekolah pada Sabtu (14/5) malam tersebut mengambil kisah Perang Bubat yakni pertempuran antara Kerajaan Majapahit yang ingin menguasai Kerajaan Sunda Galuh.

Pertunjukan seni ketoprak biasanya dipentaskan dalam Bahasa Jawa, namun karena gelaran yang dibawakan siswa-siswi SMA 1 Klaten tersebut dalam rangkaian English Night (EN) sehingga dialog-dialognya menggunakan bahasa Inggris.

"Melalui hiburan ini juga sebagai ajang mengasah kemampuan anak dalam berbahasa asing dan rasa percaya diri tampil di depan publik," ujar Kepala SMAN 1 Klaten, Kawit Sudiyono.

Dia menyatakan, melalui acara tersebut diharapkan juga mampu mencetak generasi yang dapat berkancah di tingkat internasional.

Setiap tahun, acara English Night mengambil tema yang berbeda-beda dan mengandung makna sesuai cerita yang dipertunjukkan. Untuk tahun ini,ber tajuk NOXA yang bermakna tanggung jawab atas apa yang dipercayakan terhadap diri sendiri.

Sementara itu tragedi Perang Bubat menceritakan keinginan raja Majapahit Hayam Wuruk untuk memperistri puteri Dyah Pitaloka dari Sunda Galuh. Patih Gajah Mada yang diminta menyambut kedatangan calon pengantin puter di alun-alun Bubat ternyata justru mengubah rencana.

Demi sumpah palapa, Gajah Mada menyerang seluruh tamu dari Kerajaan Sunda Galuh agar menjadi bagian dari kerajaan Majapahit yang mengakibatkan kematian Raja Mundingwangi serta Puteri Dyah Pitaloka.

Cerita tersebut dipadukan dengan penampilan bermusik dan bernyanyi lagu-lagu yang manis dan menyentuh, penonton merasakan suasana sedih maupun bahagia dalam cerita.

Acara English Night diselenggarakan oleh English Community dibawah bimbingan sekolah untuk mengapresiasikan talenta siswa-siswi SMAN 1 Klaten dalam bidang kesenian berbasis bahasa Inggris.

Semua panitia dan pelatih yang terlibat dalam pertunjukan adalah siswa, tanpa menggunakan jasa pelatih dari luar, sehingga melatih kerja sama, kekompakan dan kemampuan siswa untuk mengorganisir suatu acara di lingkup sekolah.

Pewarta: Subagyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016