Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo akan melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi pada 19 Mei dan akan membahas beberapa kerja sama bilateral, kata keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Selasa.

Pertemuan bilateral kedua presiden itu dilakukan sebelum pelaksanaan KTT ASEAN-Rusia yang diselenggarakan di Sochi pada 20 Mei.

Kedua presiden telah beberapa kali bertemu dalam berbagai pertemuan internasional. Pertemuan terakhir adalah di sela KTT APEC Beijing pada 10 November 2014.

Dalam pertemuan bilateral di Sochi, Presiden Jokowi akan membahas dengan Presiden Putin beberapa isu kerja sama, antara lain kerja sama di bidang ekonomi, pertahanan dan keamanan, dan energi.

Pada kesempatan itu, Presiden RI akan menyampaikan harapan agar para investor dari Rusia dapat didorong untuk melakukan investasi di bidang infrastruktur dan energi di Indonesia.

Kedua pemimpin juga akan membahas beberapa isu regional dan internasional seperti, Laut Cina Selatan, situasi di Suriah dan perkembangan di Timur Tengah.

Pada kunjungan Presiden RI ke Rusia, rencananya akan ada penandatanganan beberapa nota kesepahaman, antara lain untuk kerja sama di bidang pertahanan, penanganan "IUU Fishing" (penangkapan ikan secara ilegal), dan Kearsipan.

Rusia memiliki arti penting bagi Indonesia, mengingat kedua negara telah melakukan hubungan bilateral selama 66 tahun, yakni sejak 1950.

Pada 2003, pemerintah Indonesia dan Rusia telah menandatangani Deklarasi Kerangka Hubungan Persahabatan dan Kemitraan dalam Abad ke-21 dengan fokus bidang ekonomi, teknik militer, dan Iptek.

Rusia juga merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia, khususnya untuk produk minyak sawit mentah (CPO) dan industri pertahanan. Nilai Perdagangan bilateral Indonesia-Rusia pada 2015 mencapai 1,98 miliar dolar AS.

Produk yang diekspor Indonesia ke Rusia adalah CPO (50 persen dari total perdagangan), perabotan, ikan, coklat, mentega, teh, kopi. Produk yang diimpor Indonesia dari Rusia adalah: alutsista, besi baja, pupuk, logam, karet sintetis dan aluminium.

Rusia juga merupakan salah satu investor asing cukup besar di Indonesia. Pada 2015, total investasi Rusia mencapai 1,01 juta dolar AS. Sektor unggulan investasi Rusia adalah perhotelan dan restoran. Rusia juga menunjukkan minat untuk melakukan investasi di bidang infrastruktur, pertambangan dan energi.

Turis Rusia yang berkunjung ke Indonesia menempati posisi lima terbesar bagi turis asal Eropa. Pada 2015, sebanyak 5.012 orang wisatawan Rusia mengunjungi Indonesia.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016