Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan melakukan revitalisasi sepuluh politeknik yang ada di Indonesia menjadi fokus pada bidang tertentu.

"Politeknik yang masih umum akan dikhususkan pada bidang tertentu misalnya politeknik khusus pertambangan. Sehingga kalau mahasiswanya lulus, dia akan dapat dua sertifikat yakni ijazah dan sertifikat profesi," kata Direktur Umum Bidang IPTEK dan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemendikbud Patdono Suwignjo, di Jakarta, Selasa.

Patdono mengatakan ada total 32 politeknik di Indonesia namun baru beberapa politeknik saja yang fokus pada satu bidang, seperti politeknis khusus mekanik di Bandung, politeknik maritim di Semarang, politeknik elektornika di Surabaya, dan politeknik perkapalan di Surabaya.

Untuk merevitalisasi poltek tersebut, lanjut Patdono, akan dibentuk sebuah tim yang terdiri dari pihak kementerian, poltek, serta melibatkan industri sehingga bisa melihat bidang yang perlu dibuat fokus. Ia menargetkan sampai Agustus sudah ada nama-nama politeknik terpilih yang akan direvitalisasi.

"Nanti yang pertama dipertimbangkan adalah area yang harus dikembangkan itu apa, misal migas. Lalu poltek yang mana yang dipilih, program apa," tutur Patdono.

Menurutnya, revitalisasi diperlukan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo karena sampai saat ini tenaga teknik di Indonesia sebagai motor dari industri masih kurang, baik itu dari sisi jumlah maupun mutu.

"Untuk perbaiki mutu, maka perlu dibuat fokus pada politeknik. Nanti dosennya juga dilatih ulang, laboratorium dibangun," ujar Patdono yang mengatakan proses revitalisasi membutuhkan waktu tiga sampai lima tahun.

Sementara untuk sumber pendanaan, ia menyebutkan berasal dari APBN dan bantuan dari negara lain. 

"Kami lagi menjajaki kerja sama dengan pemerintah Swiss, dulu mereka banyak mengembangkan politeknik di Indonesia, Jerman juga. Ke depan Kanada dan Taiwan juga akan kami ajak kerja sama," ungkapnya.

Pewarta: Monalisa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016