Pekanbaru (ANTARA News) - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menembak mati dua bandit pelaku perampokan berpistol yang baru saja merampok pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.

"Keduanya terpaksa kita lumpuhkan setelah petugas kita terlibat baku tembak dengan mereka," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto di Pekanbaru, Selasa malam.

Ia menjelaskan kedua perampok yang tewas diterjang timah panas pada Selasa sore tersebut masing-masing berinisial ZL dan IS. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, keduanya melakukan aksi perampokan terhadap dua pegawai BRI Pekanbaru dan merampas uang senilai Rp166 juta.

Menurut Bimo, pengungkapan itu berawal dari adanya informasi akan adanya aksi perampokan yang dilakukan sejumlah komplotan di Kota Pekanbaru dari luar Provinsi.

Berawal dari informasi tersebut, lanjutnya, Satreskrim Polresta Pekanbaru langsung berkoordinasi dengan Intelijen Brimob Polda Riau guna melakukan patroli. Saat sedang patroli, benar saja polisi menemukan salah seorang dari kedua tersangka yang tewas tersebut, Zl.

Saat akan didekati petugas, Zl justru melakukan perlawanan. Terjadi kontak senjata di sebuah jalanan sepi di Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Karena kalah kekuatan, Zl akhirnya tumbang ditangan polisi sebelum akhirnya dipastikan tewas.

Dari pengembangan penangkapan Zl, petugas kembali memburu seorang pelaku lainnya. Pelaku tersebut berinisial IS yang diketahui berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) yang pertama.

"IS berhasil ditemukan saat mengendarai mobil Terrano. Saat akan ditangkap, IS juga melawan dengan menembaki petugas," ujarnya seraya menjelaskan bahwa aksi tembak-tembakan itu terjadi di Jalan Soekarno Hatta.

Pelaku IS akhirnya turut tumbang ditangan polisi. Bimo mengatakan dari pengungkapan itu petugas mengamankan barang bukti uang hasil rampok senilai Rp166 juta serta empat pucuk pistol jenis FN. Saat ini jenazah kedua pelaku masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016