Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengharapkan Perguruan Taman Siswa mampu menjadi yang terdepan dalam pendidikan dan bisa menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya.

"Taman Siswa merupakan pelopor pendidikan bangsa, sekolah ini harus jadi yang terdepan," kata Anies usai kunjungannya ke Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta, Kamis, dalam rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2016.

Perguruan Taman Siswa (National Onderwijs Instituut Tamansiwa) didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara di Yogyakarta pada 3 Juli 1922 yang dimaksudkan untuk mendidik rakyat Indonesia agar menjadi bangsa yang berpengetahuan dan mampu mempersiapkan diri merebut kemerdekaan.

Ki Hadjar Dewantara, lanjut dia, merupakan anak bangsa yang berjuang meraih kemerdekaan melalui jalan pendidikan dan dapat menjadi teladan bagi generasi sekarang untuk berjuang membangun bangsa.

Dalam kesempatan itu menteri juga menegaskan pentingnya pendidikan karakter seperti yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara dan tertuang dalam tut wuri handayani.

Sementara itu Ketua Umum Majelis Luhur Taman Siswa Sri Edy Swasono mengatakan Taman Siswa sudah seharusnya mengimplementasikan prinsip yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara termasuk cinta tanah air dan bertekad menjadikan bangsa Indonesia menjadi tuan di negeri sendiri.

Ia juga menekankan perlunya pembentukan karakter siswa melalui kebiasaan sehari-hari, tidak cukup hanya dengan pendidikan pengetahuan yang diajarkan dalam kurikulum di sekolah.

Mendikbud menekankan, yang dibutuhkan oleh anak-anak Indonesia di abad 21 mencakup tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi.

Ia menyebutkan, karakter terdiri dari karakter moral seperti ketakwaan, integritas, keadilan, kejujuran, kesantunan, serta karakter kinerja yakni kerja keras, gigih, inisiatif, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan.

"Anak-anak Indonesia harus menumbuhkan kedua bagian karakter ini secara seimbang, yang di satu sisi suka kerja keras, tapi memiliki karakter jujur dan memiliki integritas," ujar Mendikbud.

Pewarta: Dewanti Lestari
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016