Jakarta (ANTARA News) - Polisi sudah membuka Jalan HR Rasuna Said di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah sempat menutupnya karena ada bentrok antara massa pengunjuk rasa dan polisi pasca bentrokan massa dengan polisi di lokasi tersebut.

Ratusan orang dari Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS), Forum Betawi Rempug (FBR), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), dan Laskar Luar Batang hari ini melempari polisi dan gedung KPK dengan batu sehingga polisi berupaya membubarkannya menggunakan gas air mata.

"Massa sudah kita amankan dan diminta untuk bubar, sekarang sudah bubar, kita tetap menjaga di sini. Alhamdulillah jalan sudah bisa kami buka sekarang," kata Kepala Kepolisian Resor Setiabudi AKBP Tri Yulianto di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.

Tri mengatakan polisi mengerahkan personel gabungan dari kepolisian resor, kepolisian sektor dan kepolisian daerah untuk menertibkan para pengunjuk rasa. Polisi masih mendata jumlah korban yang luka dalam kejadian itu, baik dari kepolisian maupun pengunjuk rasa.

"Itu masih didalami. Ini kita fokus supaya masyarakat bubar dulu. Sekaligus kita fokus untuk menormalkan situasi di sekitar KPK, terutama lalu lintasnya," tambah Tri.

Satu motor polisi jatuh ke sungai di samping KPK dan satu pos pengamanan di bagian depan gedung KPK pecah kacanya.

"Ini kita kumpulkan barang bukti yang ada, akan kita dalami," kata Tri.

Polisi juga belum melakukan penangkapan.

"Akan kita dalami dulu, tapi kita masih fokus untuk menormalkan aktivitas warga yang menggunakan sarana jalan," ungkap Tri.

Sekitar pukul 16.45 WIB, Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Kombes Pol Krishna Murti terlihat di lokasi kejadian dan masuk ke gedung KPK untuk melakukan koordinasi.


Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016