Surabaya (ANTARA News) - Pendaftaran jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Panitia Lokal 50/Surabaya hingga Jumat pukul 19.00 WIB tercatat 49.616 orang.

Ketua Panlok 50 Surabaya Yuni Sri Rahayu, di Surabaya, Jumat, mengatakan pendaftar SBMPTN sebanyak 49.616 orang itu terdiri atas 280 peserta SBMPTN "computer based test" (CBT) dan 49.336 peserta SBMPTN PBT.

"Jumlah pendaftar SBMPTN yang menembus 49 ribu pendaftar itu, melampaui tahun lalu yang hanya 48 ribu, padahal pendaftaran SBMPTN masih akan ditutup pukul 22.00 WIB," katanya.

Ia mengatakan pihaknya belum ada pengumuman tentang perpanjangan waktu pendaftaran SBMPTN dan belum bisa memastikan tentang perpanjangan waktu pendaftaran SBMPTN, karena pihaknya belum menerima keputusan dari panitia pusat.

"Biasanya jika terjadi perpanjangan pendaftaran, hanya berlaku bagi peserta yang tinggal finalisasi hingga pencetakan kartu. Kami belum terima hasil rapatnya," kata dia.

Terkait materi ujian, Pembantu Rektor 1 Unesa itu mengatakan ada ujian tertulis SBMPTN untuk PBT dan CBT. Soalnya pun sama yang dirancang sesuai kaidah akademik.

"Ujian tertulis berisi tentang kemampuan penalaran tingkat tinggi, yang terdiri atas tes potensi akademik serta penguasaan bidang studi dasar baik bidang sains dan teknologi (saintek) ataupun bidang sosial humaniora (soshum)," ujarnya.

Menurut dia, khusus bagi peserta yang memilih prodi ilmu seni atau keolahragaan, peserta mengikuti dua ujian. Selain ujian tertulis, peserta juga wajib mengikuti ujian keterampilan.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Heru Setyawan juga menyebut bahwa hingga pukul 19.00 WIB belum ada kesepakatan dari pihak panitia pusat apakah waktu pendaftaran akan ditambah seperti jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

"Jumlah pendaftar di hari terakhir semakin meningkat. Untuk data peserta terakhir di ITS mencapai 27.301, sedangkan pada hari sebelumnya total pendaftar mencapai 25.494 peserta," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan/Laily Widya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016