Kami masih terus mengembangkan penangkapan dua pengedar sabu-sabu asal Penajam Paser Utara itu untuk menangkap bandar besar narkoba di Samarinda."
Samarinda (ANTARA News) - Satuan Reserse Narkoba Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, terpaksa melumpuhkan dengan menembak kaki dua pengedar narkotika karena berupaya kabur saat diminta menunjukkan barang bukti.

"Kami terpaksa melumpuhkan kedua pengedar narkoba itu karena berusaha kabur saat diminta menunjukkan barang bukti," ujar Kasat Reskoba Polresta Samarinda, Komisaris Belny Warlansyah, dihubungi di Samarinda, Minggu malam.

Kedua pengedar narkoba yakni masing-masing, Har (38) dan Ahm (38), keduanya warga Jalan Beta, RT 09, Kelurahan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara ditangkap saat dilaksanakan razia kendaraan bermotor oleh personel polisi lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi atau tidak jauh dari Jembatan Mahakam, pada Minggu sore sekitar pukul 16. 00 Wita.

Selain meringkus kedua warga Penajam Paser Utara tersebut, polisi lanjut Belny Warlansyah juga berhasil menyita barang bukti berupa, empat paket sabu-sabu seberat 200 gram atau sekitar 2 ons senilai Rp300 juta, uang tunai diduga hasil transaksi narkoba Rp1.750.000, tiga unit telepon genggam serta sebuah motor.

"Penangkapan kedua pengedar narkoba jenis sabu-sabu itu bermula ketika digelar razia di depan Jembatan Mahakam oleh personel satuan polisi lalu lintas. Karena gugup, keduanya sempat membuang bungkusan plastik berisi sabu-sabu tersebut sehingga polisi curiga dan meminta kedua warga Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut mengambilnya," tuturnya.

"Saat dibuka, ternyata kantong plastik itu berisi empat poket besar narkoba jenis sabu-sabu seberat 2 ons senilai Rp300 juta. Keduanya kemudian diamankan di Pos Patwal Polresta Samarinda kemudian diserahkan ke Satreskoba," kata Belny Warlansyah.

Setelah sempat diperiksa secara intensif, Har dan Ahm tambah Belny Warlansyah mengaku, sabu-sabu itu diperoleh sari seorang bandar narkoba di Samarinda, untuk selanjutnya akan dijual di wilayah Penajam Paser Utara.

Dalam pengembangan penyelidikan itulah lanjut Belny Warlansyah, Har dan Ahm mencoba kabur sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan menembak kaki keduanya.

"Kami masih terus mengembangkan penangkapan dua pengedar sabu-sabu asal Penajam Paser Utara itu untuk menangkap bandar besar narkoba di Samarinda," tegas Belny Warlansyah.

Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016