Jakarta (ANTARA News) - Pengenalan dan pemahaman sejarah kepada masyarakat akan lebih efektif disampaikan melalui cara-cara yang "kekinian" seperti memanfaatkan teknologi, kata sejarawan Anhar Gonggong.

"Teknologi menjadi sangat penting untuk mengembangkan pengetahuan-pengetahuan sejarah," kata Anhar di Jakarta, Senin.

Anhar memuji komik berjudul Baladeva asal Bali yang digemari tidak hanya oleh pembacanya di Indonesia tetapi juga dunia internasional. Dia berpendapat menceritakan sejarah melalui komik bisa menjadi pertimbangan untuk menarik minat masyarakat mengenal sejarah.

"Jadi bagaimana menyampaikan sesuatu (sejarah) dengan cara yang disukai oleh banyak orang," kata Anhar.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid berpendapat minat masyarakat tentang sejarah saat ini, terutama di kalangan anak muda, mulai meningkat.

Sejarah yang diminati, lanjut dia, bukanlah seperti apa yang diajarkan pada pendidikan formal di sekolah melainkan kebenaran sejarah itu sendiri.

Hilmar mengatakan harus ada yang mengakomodasi agar memiliki dasar dan kerangka yang cukup untuk mengarahkan pengetahuan sejarah. "Yang kurang adalah minat yang sedang tumbuh ini tidak punya dasar kerangka yang cukup. Jadi hanya secara naluri saja (mencari tahu apa) yang disukai. Tidak ada akumulasi pengetahuan," kata dia.

Hilmar juga mengatakan penyampaian sejarah kepada masyarakat perlu diperbarui dengan cara-cara yang populer. Misalnya, buku sejarah dengan cara penulisan yang populer, komik, atau wisata sejarah seperti yang telah dilakukan oleh sejumlah komunitas sejarah.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016