Lima (ANTARA News) - Peru pada Senin (23/05) mengumumkan kondisi darurat lingkungan di 11 distrik hutan Amazon tempat pencemaran merkuri akibat pertambangan emas dituduh meracuni orang dan ikan.

Pemeriksaan di wilayah tenggara kawasan Madre de Dios menemukan "pencemaran merkuri di atas tingkat maksimum yang diizinkan, memengaruhi air sungai, spesies yang hidup di air dan penduduk lokal" menurut pengumuman resmi pemerintah.

Menurut pengumuman itu, otoritas lingkungan mendeteksi tingkat merkuri yang tinggi pada tubuh warga lokal yang "dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, kronis dan kompleks, khususnya pada anak-anak dan perempuan hamil."

Keracunan merkuri dapat memengaruhi fungsi-fungsi penting seperti saraf, sistem pencernaan, paru-paru dan ginjal menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Laporan Senin menuding pencemaran tersebut berasal dari "praktik pertambangan ilegal dan tidak diatur selama ekstraksi emas."

Menteri Lingkungan Peru Manuel Pulgar-Vidal mengatakan kondisi darurat tersebut mencakup pengiriman bantuan medis dan makanan bebas kontaminasi ke wilayah itu.

Dia mengatakan bahwa pihak berwenang mengimbau warga setempat tidak memakan spesies ikan lele di wilayah itu yang terkontaminasi merkuri.

"Kita akan terkena dampak aktivitas tambang di Madre de Dios selama 80 tahun ke depan," kata sang menteri dalam sebuah konferensi pers.

"Kita harus mengatasi akar masalah ini” dengan menutup operasi tambang ilegal, katanya seperti dilansir kantor berita AFP. (kn)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016