Pekanbaru (ANTARA News) - Aktor Ario Bayu merasa sangat terkesan dengan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat desa di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling, Kabupaten Kampar, Riau.

"Saat kunjungan kami kemarin itu ada suatu desa kecil yang membuat saya terkesan dengan cara hidup masyarakatnya yang menggunakan solar sel. Yang membuat saya takjub itu mereka masih memegang teguh prinsip-prinsip adat atau kearifan lokalnya," ujar Ario Bayu, di Pekanbaru, Rabu

"Mereka sangat menghargai tetua-tetuanya, bahkan harimau itu dianggap sebagai " inyik", itu kearifan lokalnya masih bisa dikatakan kental. Sesungguhnya mereka yang lebih mengerti bagaimana caranya bersahabat dengan alam," ungkap Bayu.

Ario Bayu dinobatkan sebagai warrior Orang Utan atau Duta WWF Indonesia pada 2014 bersama tiga Artis lainnya, di antaranya Joe Taslim yang membela kelestarian Harimau Sumatera, Nadine Chandrawinata yang berjuang demi kelestarian Penyu, dan Nadya Hutagalung yang mewakili penyelamatan habitat Gajah Sumatera.

Katanya, menjadi seorang warrior satwa adalah bentuk prinsip yang harus dimiliki oleh semua orang. Lebih kepada menanamkan sikap peduli pada publik.

"Orang utan itu identitas kita. Kalau sampai punah berarti kehilangan identitas bangsa. National identity kita," katanya kepada awak media di Pekanbaru.

Ia juga bercerita tentang kesan pertama kami naik piyau "perahu kecil" untuk menempuh jarak antar desa yang ada di Kabupaten Kampar, Riau tersebut. Pada desa Limbang Baling ucapnya lagi, ada satu mata rantai yang tidak mereka bisa pisahkan, yaitu sungai.

"Mereka sangat menghargai keberadaan sungai sebagai bagian dari sesuatu yang sangat memberi kehidupkan," tutupnya.

Pewarta: Bayu Agustari Adha & Nella Marni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016