sebaiknya dia memikirkan sungguh-sungguh apa yang dibutuhkan demi membuat Amerika aman, selamat dan sejahtera
Ise-Shima, Jepang (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengejek calon presiden AS dari kubu Republik, Donald Trump, karena lebih suka mencuit ketimbang menawarkan solusi dan sering membingungkan para pemimpin asing lewat pernyataan-pernyataannya.

Obama menuduh Trump mengeluarkan komentar untuk mencari dampak yang provokatif saja. Obama mendesak semua calon presiden untuk menghindari kampanye yang riuh dan ganas.

Obama yang mengeluarkan pernyataan paling kerasnya terhadap Trump juga mengatakan bahwa para pemimpin tujuh negara industri G7 "kaget oleh calon Republik itu".

"Mereka memang tidak yakin harus seberapa seriusa menanggapi pernyataan-pernyataan dia namun para pemimpin G7 dibuat gerah oleh pernyataan-pernyataan dia," kata Obama dalam jumpa pers di sela KTT G7 di Jepang tengah.

"Demi kebaikan, mengingat banyak proposal yang dia sampaikan menggambarkan pengabaian terhadap hubungan dunia atau prilaku angkuh, atau minatnya pada cuitan dan (menciptakan) headline, sebaiknya dia memikirkan sungguh-sungguh apa yang dibutuhkan demi membuat Amerika aman, selamat dan sejahtera, dan dunia damai," kata Obama seperti dikutip Reuters.

Pekan ini Trump mengeluarkan cuitan berisi tuduhan kepada Hillary Clinton yang membuat televisi tidak tahan untuk tidak meliputnya dengan memberikan dia berjam-jam wawancara gratis dan membuat lawan-lawannya dalam posisi defensif.

Obama mengatakan adalah alamiah jika wartawan tertarik pada kampanye yang menebar konflik dan kalimat sampah, namun calon presiden seharusnya tidak keluar dari masalah.

"Kemarahan muncul ketika rakyat merasa kita tidak membahas masalah melainkan kepribadian atau karakter," kata Obama yang menolak berpihak kepada dua calon presiden dari kubu Demokrat, Hillary Clinton dan Bernie Sanders.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016