Jakarta (ANTARANews) - Replika kapal tradisional Majapahit, yang menjadi simbol semangat kemaritiman bangsa Indonesia berlabuh di Manila, Filipina, dalam perjalanan ekspedisinya menuju Jepang.

Kapal Spirit of Majapahit yang membawa sembilan awak itu bersandar di dermaga Manila Yacht Club (MYC) di Manila, Filipina, Minggu pukul 12 waktu setempat.

Duta Besar RI Johny Lumintang, yang menyambut kedatangan kapal ini menyampaikan mengapresiasi atas penyelenggaraan Spirit of Majapahit 2016 yang bertujuan mempromosikan nilai-nilai sejarah dan budaya maritim Indonesia.

"Semangat dari kegiatan ini sejalan dengan visi Nawacita Presiden RI untuk membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Johny dalam keterangan persnya, Minggu.

Ia merasa bangga para awak kapal berani melakukan pelayaran ekspedisi Spirit of Majapahit.

"Kami berharap tujuan dari kegiatan tersebut tercapai dan para awak selalu dalam kondisi sehat," ujarnya.

Kapal ekspedisi Spirit of Majapahit 2016 akan berada di Manila selama tiga hari (29 - 31 Mei 2016), sebelum bertolak ke Taiwan dan Jepang sebagai tujuan akhir.

Ekspedisi Spirit of Majapahit adalah napak tilas pelayaran Majapahit ke Jepang selama 50 hari dengan rute Jakarta-Pontianak-Brunei Darussalam-Manila-Jepang.

Kedatangan kapal ini merupakan kali kedua setelah 2010 sempat singgah di Manila sebagai sebagai bagian dari rute pelayarannya namun gagal mencapai tujuan akhir ke Jepang akibat kendala cuaca.

Kedatangan replika kapal tradisional Majapahit abad ke-13 itu disambut tidak hanya oleh dubes dan jajarannya, namun juga delegasi Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya RI, serta wakil dari Kedubes Brunei Darussalam dan Jepang.

Hadir juga wakil dari Imigrasi dan Karantina Filipina dan perwakilan MYC.

Acara penyambutan ditandai pula dengan penyerahan replika mini kapal ekspedisi dari nakhoda kapal, Muhammad Amin, kepada Assistant Marina Manager MYC, Carlos Formaderor Jr dan dari Asisten Deputi Bidang Jejaring Inovasi Maritim Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya RI kepada Duta Besar RI.


Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016