Gorontalo (ANTARA News) - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Abdul Jamil mengatakan Kemenag mengupayakan pelayanan penyelenggaraan haji tahun ini lebih maksimal meskipun Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) turun.

Pelayanan tersebut, kata dia, Senin, misalnya dalam hal pembenahan embarkasi penuh di 12 lokasi, serta embarkasi antara seperti halnya di Gorontalo.

"Kami memberi pelatihan kepada petugas di embarkasi untuk melayani jamaah dalam kloter nanti. Mereka harus dibekali hal-hal penting dalam melayani para calon haji," ujarnya di Gorontalo.

Menurutnya petugas harus melayani kebutuhan jamaah, termasuk membimbing dan memberi perlindungan kepada jamaah.

Selain itu, Kemenag telah menyewa 119 hotel di Makkah yang sudah siap menampung jamaah Indonesia.

Penyewaan hotel juga dilakukan di Madinah, yang jaraknya tidak lebih dari 650 meter dari hotel ke Masjid Nabawi.

"Dengan memilih hotel yang jaraknya dekat, jamaah bisa jalan kaki ke masjid," imbuhnya.

Peningkatan pelayanan juga diberikan dalam hal transportasi, dengan menggunakan bus yang lebih besar, lebih dingin dan bagasinya lebih luas dibanding bus yang dipakai tahun 2015.

Sementara untuk katering makanan jamaah haji di Madinah, Kemenag menyiapkan makanan dengan menu masakan Indonesia.

"Di Madinah jamaah akan diberikan dua kali yakni makan pagi dan malam, serta snack. Sedangkan di Makkah akan mendapatkan makanan sebanyak 24 kali, tahun lalu hanya 15 kali," jelasnya.

Ia meyakinkan, penurunan BPIH sebanyak 132 dolar AS dibanding tahun sebelumnya tidak akan menurunkan kualitas pelayanan haji.

Kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia tahun 2016 adalah 168.800 orang, yang dibagi dua yakni 155.200 jamaah untuk haji reguler dan 13.600 jamaah untuk haji khusus.

Pewarta: Debby Mano
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016