Jerusalem (ANTARA News) - Kepolisian Israel pada Minggu (29/5) merekomendasikan penuntutan pidana terhadap Sara, istri Perdana Manteri Benyamin Netanyahu, dengan tuduhan menyalahgunakan dana negara di kantornya dan kediaman pribadinya menurut laporan yang dikutip media Israel.

Ny. Netanyahu, yang menyangkal melakukan pelanggaran, diperiksa regu anti-penipuan Desember tahun lalu.

Berbagai spekulasi politik atas kejatuhan perdana menteri sepertinya akan tergantung pada apakah jaksa menerima rekomendasi polisi itu atau tidak.

"Ny. Netanyahu tidak melanggar hukum apapun, ini merupakan persoalan yang bahkan bukan pelanggaran hukum... Kami yakin saat pihak berwenang memeriksa fakta, maka mereka tidak akan menemukan apa-apa," kata Nir Hefez, juru bicara Netanyahu, seperti dikutip kantor berita AFP.

Dalam pernyataannya, polisi menyatakan telah mengakhiri penyelidikan dan melimpahkan temuan mereka ke kejaksaan, yang akan memutuskan tindakan selanjutnya, namun laporan tanpa sumber di media-media massa utama Israel menyebut polisi merekomendasikan pelaksanaan penuntutan.

Kecurigaan itu berkaitan dengan tuduhan bahwa Ny. Netanyahu menyelewengkan dana negara untuk membayar seorang pembantu yang merawat ayahnya sebelum meninggal dunia, mempekerjakan tenaga kelistrikan yang tidak memenuhi syarat tender pemerintah, dan untuk jamuan makan mewah.

Investigasi tersebut dilakukan setelah ada temuan seorang auditor pemerintah dan informasi mantan kepala penjaga di rumah jabatan.

Pada bulan Februari, dia memenangi sidang perkara kerugian akibat tekanan emosional setelah pengadilan mendapati Ny Netanyahu berulang kali memarahi dia dan staf rumah tangga lainnya.

Dalam laporan terpisah oleh auditor negara, Selasa, Perdana Menteri dikritik karena menerima tiket pesawat gratis bagi dia dan keluarganya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri saat dia masih menjabat menteri keuangan lebih dari satu dasawarsa yang lalu.

Tidak ada tuntutan pidana setelah investigasi itu.

Para pengacara Netanyahu menyatakan bahwa dia tidak melanggar hukum dalam melakukan perjalanan dan biaya-biayanya ditanggung oleh organisasi yang mengundangnya untuk berbicara pada acara penggalangan dana bagi Israel atau oleh individu yang berhubungan dengan kelompok-kelompok tersebut.

Tiga tahun yang lalu, Netanyahu dan istrinya menimbulkan kehebohan ketika kamar tidur pasangan tersebut di pesawat carteran El Al menuju London disesuaikan dengan biayanya yang dibebankan kepada negara sekitar 127.000 dolar AS. Ketika itu mereka akan menghadiri upacara pemakaman mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher.

Kantor Perdana Menteri saat itu menanggapi dengan menyatakan bahwa Netanyahu berhak tidur malam dengan baik pada penerbangan semalaman setelah seharian sibuk dengan pekerjaan. (Uu.M038)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016