Medan (ANTARA News) - Rumah nelayan tradisional di Belawan, Provinsi Sumatera Utara adalah yang cukup parah terendam banjir rob atau air laut pasang yang melanda kota itu, Senin sore.

"Rumah nelayan kecil tersebut berada di Kelurahan Bagan Deli dan Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan," ujar salah seorang warga Belawan, Rian (36) yang dihubungi dari Medan, Senin malam.

Kedua kelurahan itu, menurut dia, memang paling banyak dihuni para nelayan dan lokasinya juga tidak berapa jauh dari pinggiran Pantai Belawan.

"Bahkan, sebagian rumah nelayan pemancing dan menggunakan alat tangkap jaring itu, dindingnya terbuat dari kayu, serta perekonomian mereka juga sangat memprihatinkan," ujar Rian.

Ia menjelaskan, saat terjadinya banjir air pasang selama tiga hari berturut-turut dan rumah nelayan di dua kelurahan itu yang paling dalam direndam banjir, serta hampir sedalam lebih kurang 1,5 meter.

Namun, para nelayan tersebut beserta keluarganya dalam keadaan sehat walafiat dan tidak ada yang tenggelam, serta jatuh terseret air pasang yang berasal dari perairan Selat Malaka itu.

"Ya, mudah-mudahan para nelayan di Belawan itu tidak ada yang turut jadi korban atau menghadapi masalah ketika air pasang naik ke Kota Belawan," ucapnya.

Padahal, air pasang yang melanda pintu perdagangan di bagian Utara Kota Medan tersebut cukup deras dan airnya juga tinggi, dan hal ini baru pertama kali terjadi di Belawan.

Kemudian, selain perkampungan nelayan dilanda banjir yang cukup parah dan juga pusat bisnis di Kota Belawan, yakni Jalan Simalungun, Jalan Karo, Jalan Veteran, Jalan Sumatera, Jalan Langkat dan beberapa lokasi strategis lainnya.

"Mengenai jumlah nelayan tradisional di Belawan hampir mencapai lebih kurang 13.000 orang dan mereka berpencar tinggal di kota tersebut," kata warga Kelurahan Belawan Bahagia itu.

Sebelumnya, banjir rob atau banjir laut pasang yang terjadi di Belawan, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu sore (4/6) merendam ribuan rumah warga di 6 Kelurahan di kota itu, namun tidak ada korban jiwa, dan mengalami luka-luka.

"Banjir yang melanda Belawan itu, kedalamannya bervariasi ada yang 1 hingga 2 meter merendam pemukiman penduduk," ujar salah seorang warga Kelurahan Belawan Bahari, Pendi Pohan (54) yang dihubungi dari Medan, Sabtu malam.

Banjir laut pasang Belawan ini, menurut dia, baru pertama kali ini mencapai 2 meter, dan hal sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat Belawan yang tinggal di pinggiran laut.

Ia menjelaskan, banjir laut pasang itu, tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga kantor pemerintahan seperti kantor Kelurahan dan Kecamatan.

Sejumlah lokasi yang digenangi banjir itu, yakni Ruko di kawasan Jalan Veteran Kelurahan Belawan I sedalam 1 meter dan airnya masuk kedalam rumah-rumah warga yang selama ini dijadikan tempat usaha.

Kemudian, Jalan Veteran, Jalan Sumatera, Jalan Simalungun direndam banjir pasang sedalam 1 meter, sehingga warga menjadi resah dan takut barang jualan mereka menjadi rusak.

"Air laut pasang juga merendam 6 Kelurahan yang ada di Belawan seperti Kelurahan Belawan I, Kelurahan Belawan II, Kelurahan Belawan Bahagia, Kelurahan Belawan Bahari, Kelurahan Belawan Sicanang dan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan," katanya.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016