Louisville (ANTARA News) - Presiden Turki Tayyip Erdogan akan bergabung dengan mantan Presiden AS Bill Clinton dan komedian Billy Chystal bersama para politisi, pemuka agama dan pesohor untuk berbicara dalam dua upacara penghormatan publik untuk legenda tinju Muhammad Ali, pekan ini, kata juru bicara keluarga, Senin waktu setempat.

Lebih dari 30.000 tiket akan didistribusikan pada masyarakat untuk menghadiri dua upacara penghormatan yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis dan Jumat di arena olahraga kampung halaman Ali di Louisville, Kentucky, kata Bob Gunnell juru bicara keluarga Ali.

Para pelayat yang tidak mendapat tiket bisa melihat proses pemakaman di mana jenazah Ali akan dibawa melintasi jalan-jalan di Louisville, termasuk boulevard yang dinamakan sepertinya, menuju Cave Hill Cemetery.

Ali dan keluarganya telah merencanakan pemakaman ini selama satu dekade.

Ali yang mengganti nama dari Cassius Clay pada 1964 adalah pahlawan bagi banyak muslim di AS dan seluruh dunia. Selain dua penghormatan publik, upacara penghormatan tertutup untuk keluarga dan sahabat Ali dijadwalkan berlangsung pada Jumat pagi, sebelum proses pemakaman.

Juara tinju kelas berat dunia itu meninggal di usia 74 tahun pada Jumat karena syok septic. Ia telah bergelut dengan penyakit Parkinson bertahun-tahun. Jenazahnya dibawa ke Louisville, Minggu.

Ratusan orang telah meninggalkan bunga, pesan dan tribut lain di Muhammad Ali Center, museum dan pusat budaya di Louisville.

Prosesi ibadah di arena Freedom Hall Louisville, Kamis, dapat dihadiri hingga 18.000 orang dan dipimpin Imam Zaid Shakir dari California.

Keterangan atas nama keluarga Ali mengemukakan kegiatan tersebut berlangsung di Freedom Hall untuk mengenang pertandingan terakhir Ali di Louisville. Ia mengalahkan Wili Besmanoff di sana pada 29 November 1961.

Pada Jumat, Clinton dan Crystal dijadwalkan menyampaikan eulogi untuk Ali. Senator Orrin Hatch dari Utah juga akan berbicara. Acara penghormatan tersebut dapat mengakomodasi hingga 15.500 orang, demikian Reuters.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016