"Tujuan utamanya adalah untuk tetap bertemu dengan orang baru selama pengguna memiliki waktu kosong," jelas Jim Yang, CEO Gather, dalam keterangan pers.
Fitur Gathering ini telah didesain dengan memprioritaskan pengguna wanita, namun lokasi pertemuan privat tidak akan dipublikasikan sampai para tamu mendapat izin.
Saat mengadakan sebuah pertemuan, tuan rumah bisa melihat profil para tamu yang ingin hadir berdasarkan profil Facebook, hobi dan teman yang sama. Kemudian para wanita bisa memilih pria yang mereka ingin temui.
"Pada tahap awal, kami mengunci fitur membuat Gathering dari pengguna pria. Mereka hanya bisa hadir ke sebuah pertemuan," ungkap Jim. "Setelah pria sukses datang ke sebuah pertemuan, pengguna pria yang berperilaku baik akan mendapat kemampuan untuk membuat pertemuan mereka sendiri nantinya."
Sebagai tambahan, pengguna wanita bisa memilih syarat jumlah balon. Jim mengatakan apabila wanita melakukan hal tersebut, para pria harus membeli balon dalam aplikasi (In-App-Purchase) untuk bisa hadir ke pertemuan.
Untuk mengadakan sebuah Gathering, para wanita bisa memilih salah satu dari empat aktivitas sosial: Makan siang (lunch), minum kopi (coffee), minum (drinks), atau aktivitas sepulang kerja (after-hours).
Selanjutnya mereka dapat menentukan waktu dan lokasi Gathering serta mengundang teman-teman lain sebagai tuan rumah.
Gather telah memiliki lebih dari 300.000 pengguna aktif setiap bulan yang berasal dari seluruh dunia. Dari angka itu, 100.000 diantaranya berasal dari Indonesia.
Gather didirikan oleh Jim Yang, seorang serial entrepreneur kelahiran Surabaya. Ia sempat menjual perusahaan miliknya di Amerika Serikat yang bernama Identyx ke Red Hat pada 2008. Sedangkan CTO Gather yaitu Min Gyung Kang merupakan mantan senior software engineer di Google dan salah satu anggota pendiri proyek Android Bounce. Saat ini tim Gather sedang mengembangkan aplikasi ini di Mountain View, California dengan membidik para jomblo di Asia sebagai target utama.
Gather sudah tersedia di iOS dan Android.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
