London (ANTARA News) - Pasar saham global membukukan keuntungan pada Selasa, karena harga minyak naik dan setelah Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen mengungkapkan kepercayaannya pada ekonomi Amerika Serikat meski data ketenagakerjaan buruk.

Pasar-pasar zona euro juga menerima dukungan positif dari revisi naik pertumbuhan ekonomi di blok mata uang tunggal tersebut.

Saham-saham AS juga naik karena harga minyak yang lebih tinggi mengangkat saham-saham yang terkait minyak bumi.

"Saham-saham domestik terus rebound, dengan sektor energi menguat karena harga minyak mentah memperpanjang reli mereka baru-baru ini, sementara optimisme global berasal dari pidato Ketua Fed Janet Yellen kemarin," kata analis Charles Schwab dalam catatan investor.

"Ekuitas Eropa lebih tinggi menyusul data positif dan meredanya kekhawatiran Brexit," tambahnya.

Di pasar uang, pound Inggris berbalik naik sehari setelah jatuh ke tingkat terendah sekitar tiga minggu akibat ketidakpastian hasil referendum 23 Juni tentang keanggotaan Uni Eropa Inggris.

Harga minyak naik, dengan Brent mencapai posisi mendekati tertinggi delapan bulan akibat kerusuhan di produsen minyak mentah terbesar Afrika, Nigeria, serta melemahnya dolar. Pada sekitar pukul 16.00 GMT, patokan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus berada di 51,04 dolar AS per barel.

Indeks FTSE 100 di London berakhir 0,2 persen lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan Senin.

Royal Dutch Shell ditutup naik lebih dari tiga persen di London setelah raksasa energi itu memperkirakan penghematan lebih besar dari perkiraan, menyusul pengambilalihan besar saingannya yang lebih kecil BG Group baru-baru ini.

Sementara bursa saham Frankfurt ditutup naik 1,7 persen dan Paris naik 1,2 persen.

Pertumbuhan zona euro

Data resmi Uni Eropa pada Selasa menunjukkan pertumbuhan di zona euro menguat ke direvisi 0,6 persen pada kuartal pertama 2016, sebuah tanda bahwa perekonomian lesu di Eropa mungkin membaik.

Lembaga statistik Eurostat mengatakan pertumbuhan di 19 negara blok mata uang tunggal meningkat pada Januari sampai Maret dalam kecepatan yang sedikit lebih besar dari estimasi sebelumnya 0,5 persen.

Produksi industri di Jerman, ekonomi terbesar Eropa, sementara itu naik pada April, data terpisah menunjukkan.

Markus Huber, seorang pedagang pada City of London Markets, mencatat bahwa saham-saham Eropa yang lebih luas "menerima dorongan dari pasar lebih kuat di seluruh Asia yang didukung pidato oleh Ketua Fed Janet Yellen kemarin".

"Sementara Yellen secara tidak langsung menegaskan bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga pada Juni, dia juga terdengar yakin bahwa ekonomi AS tetap kuat meskipun laporan data penggajian non pertanian AS pada Jumat lalu mengecewakan," katanya.

Iia membantu pasar, sementara menempatkan laporan mengejutkan ketenagakerjaan AS yang suram di belakang mereka, mengatakan data satu bulan tidak begitu signifikan dan bahwa situasi pasar ketenagakerjaan secara keseluruhan telah "cukup positif".

Tapi Yellen mundur dari petunjuk Fed sebelumnya untuk kenaikan suku bunga pada Juni atau Juli, hanya mengatakan bahwa kebijakan moneter ketat harus dilakukan secara bertahap.

Bursa saham Asia menguat untuk hari perdagangan ketiga berturut-turut pada Selasa, sementara pelemahan relatif dolar membantu mendukung harga minyak, demikian AFP.

(T.A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016