Beirut, Libanon (ANTARA News) - Pasukan ISIS mundur dari garis depan dengan para pasukan pemberontak Suriah di bagian utara Aleppo pada Rabu saat mereka melakukan serangan balasan terhadap kelompok ekstremis itu di dekat perbatasan Turki, seorang sumber pihak oposisi dan kelompok pengawas mengatakan.

Kemunduran mendadak dari sejumlah desa di sekitar kota Marea yang diduduki oleh pihak pemberontak itu menunjukkan tekanan yang dirasakan oleh pihak ISIS dari pergerakan yang dilakukan oleh musuh lainnya di bagian timur, kelompok pengawas hak asasi manusia Suriah mengatakan.

Kelompok bersenjata ISIS telah berhasil untuk mengepung kota Marea yang diduduki oleh pihak pemberontak pada akhir bulan lalu, menjebak ribuan orang warga sipil di koa itu dan memicu koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk menjatuhkan persenjataan dari udara kepada para pemberontak, sumber dari pihak pemberontak mengatakan.

Pasukan pemberontak di Marea menghentikan kepungan itu pada Rabu saat mereka menduduki desa Kafr Kalbin yang terletak di jalan yang menghubungkan Marea dengan Azaz, sekitar 20 kilometer ke arah barat laut dari perbatasan dengan Turki. Pergerakan itu didahului oleh sebuah pernyataan dari pihak pemberontak bahwa mereka mengerahkan kekuatan.

"Sepertinya mereka (ISIS) tidak dapat menjaga garis depan mereka terbuka pada saat yang bersamaan. Itu merupakan sebuah wilayah yang strategis, mereka hampir memasuki Azaz," Kepala pihak pengawas, Rami Abdulrahman mengatakan. Sumber dari pihak oposisi mengatakan bahwa kelompok ISIS telah mundur dari wilayah itu secepat mungkin dan daksi Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) telah mengisi kekosongan yang ada.

Para pasukan FSA yang memerangi kelompok ISIS di bagian utara Aleppo telah mendapatkan bantuan militer dari sejumlah negara yang menentang Presiden bashar Al Assad.

Pertempuran mereka dengan kelompok ISIS terpisah dengan yang dilakukan di bagian timur oleh sebuah kelompok yang didukung oleh Amerika Serikat, Pasukan Demokradis Suriah, yang termasuk juga kelompok milisi Kurdi YPG. Pasukan Suriah, yang didukung oleh serangan udara Rusia juga bergerak melawan kelompok ISIS sejak minggu lalu.

Para pemberontak FSA memerangi konflik terpisah dengan pihak SDF dan Assad, yang merupakan lawan utama mereka, demikian  Reuters melaporkan.

(Ian/KR-MBR/S023)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016