Sukabumi (ANTARA News) - Puluhan rumah nelayan di Pantai Ujunggeteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, rusak akibat dihantam gelombang pasang yang sudah terjadi sejak pekan lalu.

"Dari pendataan yang kami lakukan, ada sekitar 20 rumah yang rusak, 15 kondisinya rusak berat dan sisanya rusak ringan. Seluruh rumah tersebut berada tepat di bibir pantai," kata Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Sudiana di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, selain merusak puluhan rumah yang berada di tiga desa tersebut yakni Desa Pangubahan, Ujunggenteng dan cikangkung, bencana ini juga menyebabkan beberapa perahu milik nelayan rusak.

Gelombang pasang yang menyebabkan banjir rob ini biasanya terjadi pada pagi hari yakni sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Walaupun gelombang pasang ini sudah menjadi siklus alam tahunan, tetapi pada tahun ini durasi waktunya lebih panjang yang biasanya hanya sepekan gelombang pasang kembali normal, tetapi kali ini sudah hampir dua pekan gelombang belum juga normal.

Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah daerah setemat, minimalnya bantuan makanan siap saji atau lain halnya sebagai salah satu bentuk kepedulian pemerinyah kepada warganya yang tinggal di daerah paling selatan ini.

"Jumlah rumah yang rusak akibat gelompang pasang ini bisa bertambah, karena hingga kini belum ada tanda-tanda gelombang akan kembali normal. Kami hanya berharap pemerintah segera memberikan bantuan dan membangun break water atau bangunan pemecah ombak," tambah Asep.

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan ada sembilan kecamatan yang terdampak gelombang pasang yakni Kecamatan Tegalabuleud, Cibitung, Surade, Ciemas, Ciracap, Simpenan, Palabuhanaratu, Cikakak, dan Cisolok.

"Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan di lokasi terdampak, namun pada peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Tapi, warga harus tetap waspada khawatir ada hal yang tidak diinginkan terjadi," katanya.

Di tempat terpisah, Warga Kampung Cibuaya, Desa Pangumbahan, Sumiati mengatakan bahwa rumahnya rusak berat akibat gelombang pasang yang terjadi pada Kamis (9/6).

"Saya hanya bisa menyelamatkan diri saja pakaian dan harta benda saya lainnya ikut terbawa gelombang dan untuk sementara saya mengungsi ke rumah keluarga yang lokasinya lebih aman," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016