Merauke (ANTARA News) - Manajemen Bulog Sub Divre Merauke menyediakan 9.217 ton beras untuk kebutuhan Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Itu kekuatan penyalurannya 4,3 bulan ke depan, sehingga saya boleh bilang aman. Masyarakat tidak perlu khawatir untuk masalah stok beras," kata Kepala Bulog Sub Divre Merauke Said El Zabali, di Merauke, Senin.

Selain itu, kata Said, masih ada sisa kontrak dengan petani dan diperkirakan ada sekitar 1.300 ton beras lagi yang masuk gudang dalam waktu dekat.

"Ditambah hari ini ada 800 ton. Jadi kalau stok beras untuk Divre Merauke empat bulan ke depan aman," katanya.

Menurut dia, pemerintah telah menyediakan 100 ton beras untuk menjawab kebutuhan di hari-hari tertentu, misalnya terjadi kekurangan beras di pasaran.

"Jika ada bencana alam, gejolak harga, kami siap mengelontorkan itu kepada pasaran," katanya.

Ia menambahkan, kenaikan beras jelang dan sebelum Lebaran tidak signifikan, yaitu naik seratus rupiah dari harga sebelumnya.

"Ada yang Rp8000/kilogram, hanya beda seratus rupiah. Paling tinggi beras Pandan Wangi, itu sekitar Rp12 ribu sampai Rp12.500 per kilogram," katanya.

Said menambahkan, pihaknya mempunyai tim pemantau harga yang bergerak setiap hari ke lapangan dan dari hasil pantauan Senin (13/6) harga beras masih normal.

"Tapi untuk komoditas lain khususnya cabe besar Rp45 ribu per kilogram, cabe keriting Rp50 ribu per kilogram, cabe rawit Rp55 ribu per kilogram, minyak goreng Rp10 ribu per kilogram, gula pasir Rp14 ribu per kilogram, bawang merah Rp60 ribu dan daging 95 ribu," katanya.

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016