Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi, turun lima poin menjadi Rp9.107/9.112 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya pada Rp9.100/9.105, karena pelaku pasar berspekulasi melepas mata uang lokal. Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara (HS) Tbk, Yusuf, di Jakarta, mengatakan spekulasi lepas rupiah relatif kecil, sehingga mata uang lokal itu terkoreksi tidak besar. Karena itu, peluang rupiah untuk menguat pada sesi sore masih cukup besar, melihat pergerakan dolar AS terhadap yen relatif tidak besar, katanya. Rupiah, lanjutnya, pasar masih mendukung pergerakannya terhadap dolar AS, setelah pemerintah mengeluarkan Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Negara Ritel (ORI) yang sangat diminati masyarakat. Selain itu, investor asing juga aktif bermain di pasar modal Indonesia yang mendorong indeks harga saham gabungan kembali mendekati level 1.800 poin, ucapnya. Ia mengatakan kalau melihat pergerakan rupiah dari harga tertinggi dan terendah yang berada dalam kisaran ketat, masing-masing pada Rp9.108 per dolar AS, maka koreksi terhadap rupiah dinilai cukup wajar, setelah mengalami kenaikan tajam. Meski demikian rupiah masih berpeluang untuk menguat, melihat positif pasar masih menyelimuti pergerakan mata uang lokal itu, katanya. Menurut dia, peluang rupiah untuk menguat sebenarnya juga cukup besar, karena bank sentral AS (The Fed) diperkirakan dalam waktu lama tetap mempertahankan tingkat suku bunganya pada 5,25 persen. The Fed terlihat tidak terburu-buru melakukan perubahan suku bunga overnight, mereka masih khawatir dengan kecenderungan inflasi yang tinggi, katanya. Dolar AS terhadap yen naik tipis 0,4 persen menjadi 118,15 dan terhadap jadi 1,3330. Koreksi rupiah juga tertahan oleh membaiknya pasar saham regional, seperti indeks Nikkei Jepang naik 0,44 persen, indeks Kospi, Korea Selatan 0,34 persen dan indeks SP/ASX 200 Australia melonjak 0,16 persen. "Kami optimis rupiah akan kembali menguat lagi sehingga bisa menembus level Rp9.100 per dolar AS pada pekan ini," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007