Aljir (ANTARA News) - Pemerintah Aljazair memblokir sementara sejumlah jejaring sosial, Minggu (19/6), guna mencegah kecurangan, setelah ribuan siswa SMA di negara kaya minyak itu harus menjalani tes ulang karena bocornya soal ujian.

Facebook dan Twitter diblokir sejak Sabtu malam, akibatnya jutaan pengguna di Aljazair baru dapat menggunakan kembali media sosial itu hingga ujian berakhir pada Kamis pekan ini, demikian menurut keterangan narasumber kepada AFP.

Keputusan itu "secara langsung terkait dengan ujian akhir" dan ditujukan untuk "mencegah para siswa terjebak soal-soal palsu" yang diunggah di dunia maya, menurut keterangan narasumber.

Lebih dari 500 ribu siswa dari total 800 ribu yang telah menjalani ujian akhir pada bulan ini kembali menjalani ujian pada Minggu, menurut keterangan Kementerian Pendidikan.

Kementerian mengatakan sebagian besar kebocoran terkait dengan mata pelajaran sains dan matematika.

"Pihak berwenang telah memilih solusi paling sederhana," kata ahli teknologi informasi Younes Grar.

Ia mengatakan risiko kecurangan bisa dicegah jika pemerintah memilih untuk mengenkripsi soal ujian dan dicetak di pusat-pusat ujian, bukannya mengangkut lembar-lembar soal ujian ke seluruh negeri.

"Keputusan untuk memblokir jejaring sosial telah menghukum jutaan pengguna Internet," katanya.

Menurut perkiraan pemerintah, 18 juta warga Aljazair dari total 40 juta penduduk aktif menggunakan Internet dan jejaring sosial.

Pada Minggu, sejumlah pengguna Internet mengatakan mereka kesulitan mengakses berbagai situs termasuk Google meski pemerintah menyatakan hanya jejaring sosial yang diblokir.

Kebocoran soal ujian menuai kecaman di negara kaya minyak tersebut.

Petugas, guru dan bahkan kepala badan ujian nasional Aljazair ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam skandal tersebut.

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016