Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendorong riset di bidang sosial, budaya, dan kemanusiaan yang bisa memberikan kontribusi berupa teori, paradigma, atau metodologi baru dalam ilmu pengetahuan.

Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain di Jakarta, Senin, mengatakan riset terapan yang disebut riset "frontier" diharapkan jadi salah satu solusi utama dalam menghadapi era desa global yang dipengaruhi secara signifikan oleh akses internet.

Sejumlah isu yang bisa digarap dalam riset frontier seperti peningkatan kekuatan masyarakat dan negara melalui "good governance" dan infrastruktur sosial budaya. "Riset frontier diharapkan dapat menghasilkan kajian yang menjadi pijakan baru bagi pengembangan ilmu pengetahuan sosial kemanusiaan di masa mendatang," kata Iskandar.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI Tri Nuke Pudjiastuti mengungkapkan saat ini LIPI tengah membangun program Desa Global sebagai salah satu riset frontier. Program tersebut diharapkan menghasilkan kontribusi akademis dalam pengembangan teori dan metedologi ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan dalam globalisasi.

Program tersebut juga bertujuan agar meningkatkan kemitraan dengan pemangku kepentingan dalam rangka peningkatan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk penguatan daya saing masyarakat dan negara di kehidupan global dalam jangka panjang.

Beberapa hal yang akan digarap dalam Desa Global antara lain ilmu pengetahuan, teknologi, sumber daya manusia, infrastruktur sosial ekonomi, tata kelola pemerintahan, dan jaringan lokal juga global.

Indonesia diprediksi mengalami pertambahan 40 juta penduduk hingga mencapai 280 juta penduduk pada 2030 dengan dominasi usia produktif. Pada 2010, penduduk usia produktif negara di ASEAN 38 persennya berada di Indonesia.

Setelah 2030, penduduk usia produktif akan terbebani oleh pesatnya pertumbuhan penduduk lanjut usia. Dinamika dan dominasi penduduk usia produktif serta geo-ekonomi yang dimiliki di tengah tantangan globalisasi inilah yang menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi Indonesia, ujar Nuke.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016