Jumlah tersebut masih bersifat sementara karena laporan dari tingkat desa masih berjalan sehingga bisa mengalami perubahan,"
Banyumas (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Jawa Tengah, memperkirakan jumlah kerugian akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di kabupaten itu mencapai Rp3,8 miliar.

"Jumlah tersebut masih bersifat sementara karena laporan dari tingkat desa masih berjalan sehingga bisa mengalami perubahan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo di Posko Bencana Tambak, Banyumas, Selasa.

Ia mengatakan berdasarkan pendataan, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Tambak serta banjir di Kecamatan Sumpiuh mengakibatkan puluhan rumah rusak berat, ratusan hektare lahan pertanian terendam, sejumlah infrastruktur seperti jalan dan jembatan rusak.

Bahkan, kata dia, kincir pembangkit listrik mikrohidro di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, mengalami kerusakan serta pipa air minum yang biasa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat putus sepanjang 500 meter.

"Hari ini, kami berupaya membuka akses jalan yang tertimbun longsor karena mengakibatkan tiga dusun di Desa Watuagung terisolasi. Paling tidak bisa dilalui kendaraan roda dua," katanya.

Terkait bencana tersebut, dia mengatakan Bupati Banyumas pada tanggal 20 Juni 2016 telah mengeluarkan surat penetapan status tanggap darurat hingga tanggal 1 Juli atau selama 11 hari.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat telah menyalurkan bantuan logistik ke Posko Bencana Tambak.

Ia mengatakan khusus untuk tiga dusun di Desa Watuagung sangat membutuhkan bantuan berupa beras karena akses jalan menuju wilayah itu tertutup material longsoran.

Selain itu, kata dia, Pemkab Banyumas melalui dinas terkait akan segera memperbaiki infrastruktur yang mengalami kerusakan meskipun perbaikannya bersifat sementara.

Sementara itu, Camat Tambak R.Soeparsono mengatakan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (18/6) malam melanda 11 desa, yakni Kamulyan, Purwodadi, Karangpucung, Watuagung, Gumelar Kidul, Prembun, Karangpetir, Gebangsari, Buniayu, Gumelar Lor, dan Plangkapan.

"Wilayah terparah yang terkena terjangan banjir bandang adalah Desa Kamulyan karena ada tiga rumah warga yang hanyut terbawa air bah serta di Desa Purwodadi terdapat satu rumah yang hanyut dan beberapa lainnya mengalami kerusakan," katanya.

Berdasarkan data BPBD Banyumas, bencana banjir di Kecamatan Sumpiuh disebabkan jebolnya tanggul Sungai Reja sehingga menggenangi empat desa, yakni Selandaka, Bogangin, Kemiri, dan Karanggedang serta Kelurahan Sumpiuh.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016