Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Ade Komarudin menerima kunjungan Duta Besar Jerman Georg Witschel di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, dalam rangka menjalin silaturahmi dan membahas beberapa isu penting antar kedua negara seperti perkembangan teknologi, sistem politik, pendidikan serta isu keagamaan.

Akom, sapaan akrab Ade Komarudin  menjelaskan soal kontribusi teknologi di Jerman yang memiliki peran bagi Indonesia, salah satu yang diingat ketika mendengar Jerman adalah sosok B.J Habibie yang dikenal memiliki kontribusi bagi produksi pesawat di Indonesia.

Selain Ade Komarudin, hadir pula Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Ketua BKSAP DPR Nurhayati Ali Assegaf, Anggota BKSAP Dave Akbarshah Fikarno, Sekjen DPR Winantuningtyas Titi Swasanani dan Deputi Persidangan Damayanti.

Selain itu, persoalan sistem politik juga menjadi perbincangan dalam pertemuan ini. Akom mengakui bahwa sistem proporsional terbuka yang dianut Indonesia memiliki kelemahan, diantaranya yakni kurang mampu menghasilkan pemimpin yang baik dan disiplin. Oleh karena itu, ia tertarik dengan sistem politik yang diadopsi Jerman yakni perpaduan antara proporsional terbuka dan tertutup.


Akom pun mengakui adanya kegelisahan mengenai sistem proporsional terbuka seperti yang dianut Indonesia ini. "Kita ingin diskusi dengan Jerman yang bisa adopsi sistem proporsional terbuka dan tertutup. Kita sekarang ada semacam kegelisahan karena sistem proporsional terbuka kurang mampu menghasilkan pemimpin yang baik. Sehingga perlu ada referensi dari Jerman soal adopsi kedua sistem tersebut," ujanya dalam keterangan tertulis DPR.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menjelaskan bahwa hubungan kedua parlemen Indonesia-Jerman juga berlangsung baik. Ia menginginkan hubunganh baik itu dapat diteruskan. "Hubungan kedua parlemen antara Jerman dan Indonesia sangat baik dan lancar. semoga ini dapat diteruskan di masa yang akan datang," ujar Agus.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016