Indikasi anti dumpingnya sangat jelas yakni harga terigu yang dijual lebih rendah dari gandum,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait anti dumping terigu yang diduga dilakukan Turki, Srilanka, India dan Ukraina.

"Indikasi anti dumpingnya sangat jelas yakni harga terigu yang dijual lebih rendah dari gandum," kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto di Jakarta, Rabu.

Panggah mengatakan, Kemenperin menyatakan bahwa ada praktek unfair trade di industri terigu oleh empat negara tersebut sehingga sudah semestinya dilakukan tindakan.

Apabila tidak segera dilakukan tindakan, maka industri yang paling terkena dampaknya yakni Industri Kecil Menengah (IKM).

"Dengan dasar-dasar analisis cost and benefit, kami akan segera berkirim surat kepada Kementerian Keuangan," ujar Panggah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total impor terigu pada kuartal I 2016 sebanyak 33,16 metrik ton. Dari jumlah tersebut, impor dari Turki sebanyak 18,70 metrik ton diikuti oleh Ukraina sebesar 5,69 metrik ton. Sementara itu, impor terigu dari Srilanka mencapai 3,78 metrik ton, dan India sebesar 1,02 metrik ton.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016