Kupang (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur memperketat pemeriksaan terhadap kapal-kapal penumpang yang memasuki pelabuhan di Tenau Kupang untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan Hari Raya Idul Fitri 1347 Hijriah.

"Dalam operasi Ramadnya tahun ini kami akan sterilkan siapa saja yang memasuki Kupang dengan memeriksa secara teliti barang-barang yang dibawa oleh mereka yang datang ke Kupang," kata Kapolda NTT Brigjen Pol E Widyo Sunaryo kepada wartawan di Kupang, Rabu.

Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan selama bulan puasa dan apalagi saat perayaan Idul Fitri di daerah itu.

Sejauh ini, lanjutnya, personelnya sudah dipersiapkan untuk melakukan pengamanan selama hari raya umat Muslim tersebut di Kota Kupang. Namun, mengenai jumlah personel ia belum bisa menyampaikan.

"Upacara gelar pasukan operasi Ramadnya baru akan dilakukan pada tanggal 30 Juni. Jumlah personel akan disampaikan pada hari itu," tambahnya.

Pengamanan di pintu masuk pelabuhan tersebut bukan berarti bahwa NTT sedang dalam kondisi tidak aman, tetapi sebagai antisipasi terhadap kemungkinan adanya hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu terkait pengamanan mobil-mobil travel yang sering digunakan untuk modus penipuan, pihak kepolisian akan melakukan penertiban.

Dirlantas Polda NTT AKBP Nanang Masbudi mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi tentang travel gelap yang sering melakukan kejahatan di tengah jalan.

"Saya sudah mendapat laporan adanya pelaku yang menyamar menjadi pengemudi jasa angkutan untuk rental bagi penumpang kapal yang baru turun. Mereka akan tawarkan jasa mereka dan sampai di tengah jalan, di jalur 40 yang sepi, mereka lalu merampas barang penumpang," ujarnya.

Sejauh ini, lanjutnya, sudah ada beberapa pihak yang sudah dicurigai sebagai bagian dari pengemudi bermodus mobil rental tersebut.

"Kami akan turunkan Brimob dan Polres Kupang Kota juga akan menurunkan pasukannya. Kita berharap agar hal tersebut tidak dilakukan lagi sehingga perayaan Idul Fitri tahun ini berjalan lancar," tambahnya.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016