Bandarlampung (ANTARA News) - Sejumlah warga mengeluhkan semakin maraknya aksi kriminalitas berupa penjambretan yang terjadi di wilayah Kota Bandarlampung dengan korban kaum perempuan.

"Dalam beberapa hari sudah ada tiga orang yang menjadi korban penjambretan, khususnya kaum perempuan," kata Dwi seorang warga Langkapura, di Bandarlampung, Selasa.

Menurut dia, selama ini program Kapolda Lampung tentang polisi dimana-mana apakah sudah berjalan dengan baik atau memang tidak dilaksanakan oleh jajarannya sehingga pelaku kejahatan masih berkeliaran.

"Saya berharap aparat polisi khususnya Polresta Bandarlampung mampu menerapkan pengamanan maksimal seperti yang diprogramkan oleh Kapolda Lampung polisi di mana mana," kata dia.

Maraknya aksi penjambretan yang terjadi di Kota Bandarlampung, menjelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah, kata dia sangat meresahkan masyarakat khususnya pengendara wanita yang dianggap para pelaku sebagai sosok lemah dan mudah menjadi mangsa penjambretan.

Dalam hitungan hari saja, ia melanjutkan, ada tiga wanita menjadi korban aksi penjambretan. Ketiga korban tersebut bernama, Rani, Amanda dan Ni Ketut ketiganya merupakan warga Kota Bandarlampung.

Hal serupa dikatakan oleh Lani, honorer guru SD di Bandarlampung, mengaku resah menjelang lebaran karena banyak aksi kejahatan yang mengincar perempuan.

"Saya minta petugas Polresta Bandarlampung bisa mengoptimalkan perannya dan menjalankan program polisi di mana-mana sehingga tidak ada lagi penjahat yang beraksi," katanya.

Dari catatan kepolisian, korban Rani dijambret saat berboncengan dengan rekannya melintas di jalan Rasuna Said, Bandarlampung, tiba-tiba datang pelaku menjambret tas miliknya.

Beberapa hari kemudian, tas sandang milik korban Amanda warga Way Halim, Bandarlampung, saat berjalan kaki melintas di Jalan Kartini, Senin (27/6) sekitar pukul 20.15 WIB.

Kemudian dalam hitungan menit, tas milik Ni Ketut warga Pahoman, Bandarlampung dirampas saat mengendarai motor di Jalan Jenderal Sudirman.

Modus para pelaku jambret berkeliling Kota Bandarlampung untuk mencari mangsa. Setelah melihat wanita membawa tas dengan mengendarai motor atau berjalan kaki, pelaku memepet lalu merampas tasnya.

Korban tidak hanya kehilangan barang berharga yang ada di dalam tas, mereka juga harus terluka akibat jatuh saat tasnya dirampas.

Ini membuktikan, jaminan keamanan di Kota Bandarlampung belum bisa maksimal. Petugas Polresta Bandarlampung bergerak datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari korban.

Bahkan, tersangka Rohim (23) warga Kedamaian, Bandarlampung, dikejar dan ditangkap warga sekitar di jalan Rasuna Said, lalu diserahkan ke petugas. Sehari kemudian, tersangka Zamal (31) warga Way Lunik Panjang Bandarlampung, ditangkap petugas, di rumahnya, Senin (27/6).

Saat dimintai keterangan, Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, dalam lima hari ini terduga tersangka telah lima kali melakukan penjambretan.

"Tersangka Zamal merupakan resedivis kasus curas, yang menjalani masa hukuman selama 8 bulan kurungan penjara di Lapas Way Hui, pada tahun 2010 lalu. Dari tersangka disita barang bukti berupa, satu unit motor Beat, tas dan HP milik korban," kata Dery.

Pewarta: Subagio/Agus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016