Jakarta (ANTARA News) - Ribuan karateka dari puluhan negara diproyeksikan akan berlaga pada Kejuaraan Internasional Karate SKIF ke-12, di Jakarta, pada 22-28 Agustus nanti. Ada beberapa negara mengirimkan lebih dari 50 atlet untuk turnamen internasional itu. 




“Ini kedua kalinya bagi Indonesia menjadi tuan rumah, setelah pada 2000 lalu di Bali, yang dibuka oleh Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai wakil presiden saat itu,” kata Ketua Panitia Kejuaraan Internasional Karate SKIF ke-12, Aldrin Tando, di Jakarta, Rabu. 




Kali ini, kata dia, baru sekitar 800 karateka dari 50 negara yang memastikan hadir, dan masih bisa bertambah lagi. Secara keseluruhan, ada 105 negara anggota Shotokan Karate-do International Federation. 




Kontingen terbesar berasal dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, Afrika Selatan, Italia, Meksiko, dan Denmark. Semuanya mengirimkan di atas 50 orang perkontingen. 




Pada turnamen di Bali itu, kata dia, sekitar 1.700 karateka hadir. “Kami masih membuka konfirmasi pendaftaran,” kata dia. 




Dia menyatakan, kejuaraan internasional dari perguruan Shotokan Karate-do International Federation, yang di Indonesia menginduk pada PB Federasi Olahraga Karate-do Indonesia, ini sangat bergengsi dan ditunggu-tunggu masyarakat karate dunia. 




Pada turnamen di kompleks Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, itu akan dipertandingkan dan diperlombakan 63 nomor, yang secara garis besar dibagi ke dalam dua kategori, yaitu kumite dan kata. “Mulai dari kelas 12 tahun hingga kelas senior di atas 70 tahun,” kata Tando. 




Adapun tim Indonesia, kata dia, masih menunggu hasil seleksi nasional, yang diutamakan dari atlet berprestasi nasional dan kawasan serta usia muda. 




Pemilihan lokasi turnamen di arena Pekan Raya Jakarta itu, kata dia, karena kompleks Gelora Bung Karno Senayan sedang direnovasi. “Ini menambah biaya penyelenggaraan karena kami harus menyediakan berbagai fasilitas tambahan, di antaranya sarana transportasi dari hotel menuju arena,” kata dia. 




Saat ditanya dukungan pemerintah, dia katakan, “Kami sudah menyurati menteri pemuda dan olahraga tentang dukungan ini sejak beberapa waktu lalu. Namun sampai saat ini tidak ada tanggapan apapun, padahal ini turnamen internasional yang bergengsi,” kata dia. 

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016