Jakarta (ANTARA News) - Polri mengerahkan 158.402 personel dalam Operasi Ramadniya 2016 untuk mengamankan arus mudik Lebaran.

Saat apel gelar pasukan Operasi Ramadniya di Lapangan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan personel yang dikerahkan dalam operasi itu antara lain berasal dari Mabes Polri, kepolisian daerah, dan kepolisian resor.

Selain itu ada dukungan personel dari TNI, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jasa Marga serta Suku Dinas Pemadam Kebakaran.

Mereka disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan keamanan dan ketertiban selama masa mudik dan balik Lebaran.

Selain mengamankan jalur-jalur yang dilalui pemudik, petugas juga akan mengamankan tempat-tempat  yang dianggap rawan seperti lokasi shalat Ied, tempat pembagian zakat fitrah, tempat wisata, terminal, stasiun kereta api, pelabuhan, bandara, pusat perbelanjaan, tempat rehat dan stasiun pengisian bahan bakar umum.

"Aksi kejahatan dan peristiwa yang harus diwaspadai diantaranya pencurian rumah, curanmor (pencurian kendaraan bermotor), sweeping ormas, tawuran antarkelompok, miras (minuman keras), petasan, terorisme, aksi intoleransi agama dan bencana alam," katanya.

Badrodin mengatakan Operasi Ramadniya 2016 ditujukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Idul Fitri; jaminan kelancaran distribusi bahan bakar dan bahan pokok; jaminan keamanan embarkasi pelabuhan laut, terminal, stasiun dan bandara; serta kesiapsiagaan tanggap darurat dalam menghadapi situasi darurat tiba-tiba.

"Sehingga seluruh masyarakat di Tanah Air dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan aman, nyaman, tertib dan penuh hikmat," katanya tentang target operasi yang dilaksanakan 16 hari dari 30 Juni hingga 15 Juli 2016.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016